Kalsel

Protes Jalan Rusak, Warga Cemara Ujung Banjarmasin Tanam Pohon Pisang

apahabar.com, BANJARMASIN – Protes terhadap jalan rusak di Cemara Ujung, Banjarmasin Utara memasuki babak baru. Warga…

Protes jalan rusak, warga Cemara Ujung, Banjarmasin menanam pohon pisang. Foto-dok/apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Protes terhadap jalan rusak di Cemara Ujung, Banjarmasin Utara memasuki babak baru.

Warga setempat akhirnya menanam pohon pisang di tengah jalan berlubang. Aksi ini pun viral di media sosial.

Pantauan apahabar.com, Selasa (16/3) terlihat pohon pisang ditanam di jalan yang berlubang. Lubang itu terlihat diisi dengan tanah untuk menanam pohon pisang.

Salah satu warga bernama Fajariani menuturkan, inisiatif penanaman pohon pisang ini supaya pengendara dilarang melintas ke jalan berlubang tersebut.

Pemasangan pohon pisang juga dilakukan oleh warga setempat.

"Pohon pisang ini menandakan supaya tidak lagi pengendara melalui," ujar wanita berumur 57 tahun ini.

Tak hanya itu. Ia meanggap jalan rusak ini sangat menganggu aktivitas pengendara roda dua dan empat. Angkutan berat berupa truk kerap kali mengalami amblas lantaran bebannya terlalu berat.

"Mulai awal tahun sampai sekarang, kondisi jalan ini hancur," ucapnya.

Untuk itu, Ia mengharapkan bahwa Jalan Cemara Ujung ini untuk segera diperbaiki seperti semula. "Karena kondisi itu menganggu," tambahnya.

Sebelumnya, Pemkot Banjarmasin terpaksa melakukan perbaikan sementara. Ini dilakukan lantaran harus menunggu proses lelang pada pertengahan tahun 2021.

"Mei dan Juni lah kemungkinan diaspal. Dan saat ini kita lakukan penambalan sementara dengan batu untuk menghindari lubang tambah besar," ujar Kepala Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Chandra.

Menurut Chandra, rusaknya jalan infrastuktur ini lantaran sering dilewati angkutan berat seperti truk.

Truk tersebut mempunyai beban yang cukup berat, sehingga menghancurkan ruas jalan di situ.

Angkutan ini terpaksa melintas Jalan Cemara Ujung karena dampak pengalihan arus perbaikan Jembatan Sungai Alalak I.

"Rusaknya sekitar 700 meter dari turun jembatan sampai arah pasar," ucapnya.

Masih Chandra, bahwa biaya untuk perbaikan dan pemeliharaan Jalan Cemara Ujung ini sekitar Rp 1,5 miliar.

Beban pendanaan ini diserahkan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021.

"Emang anggaran murni tahun ini. Mudahan mudahan selesai tahun ini," pungkasnya.