Hot Borneo

Program Youngpreneur Class Baznas Kalsel untuk Lahirkan Wirausaha Baru

apahabar.com, BANJARBARU – Berjalan dengan baik pada 2021, program Youngpreneur Class kembali digencarkan Badan Amil Zakat…

Oleh Syarif
Program Youngpreneur Class Baznas Kalsel. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Berjalan dengan baik pada 2021, program Youngpreneur Class kembali digencarkan Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Kalsel.

Youngpreneur Class merupakan program ekonomi yang diharapkan tidak hanya menguatkan wirausaha. Namun juga untuk melahirkan wirausaha baru.

Menurut data dari Kementerian Perindustrian, Indonesia membutuhkan sedikitnya 4 juta wirausaha baru untuk turut mendorong penguatan struktur ekonomi.

Sebab saat ini rasio wirausaha di dalam negeri masih sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk.

“Hal ini lah yang memicu Baznas Kalsel untuk mengusung kembali program ini di tahun 2022,” kata Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Kalsel, Gurdani Syukur, Senin (15/8).

Dijelaskan, pada 2021 lalu pihaknya membatasi program ini. Yakni hanya pada daerah Banjar Bakula. Tapi untuk tahun ini kata dia, Youngpreneur Class lebih diperluas.

“Yaitu se Kalsel. Masa pendaftarannya dimulai 11 hingga 19 Agustus 2022. Sesuai nama program, makausia perseta dibatasi sampai 30 tahun,” ujarnya.

Gurdani bilang, seluruh peserta yang mendaftarkan dirinya akan memasuki beberapa tahap seleksi ketat dari tim Baznas Kalsel.

Sehingga terpilih 50 orang yang kemudian akan mengikuti kelas bisnis beserta pendampingan intensif sebelum kompetisi selama empat hari melalui daring.

Selanjutnya dalam kompetisi bisnis akan dipilih 30 finalis yang telah dinilai oleh mentor saat pendampingan dalam kelas bisnis.

“Lima finalis akan mendapatkan hadiah modal usaha dan pendampingan hingga ratusan juta rupiah,” bebernya.

Kepala Bidang Pendayagunaan BAZNAS Kalsel, Rizqy Khairunnisa memaparkan, peserta Youngpreneur Class tahun lalu yang dinilainya cukup memuaskan.

Sebanyak 15 peserta yang mengikuti program ini, enam orang sudah mengembangkan usahanya dan sembilan orang merintis usaha barunya.

“Meski ada satu orang yang gagal karena kena musibah kematian ternaknya,” paparnya.

Program ini diharapkan benar-benar akan membentuk wirausaha baru yang berguna baginya, keluarga dan lingkungan sekitar.

“Kami juga melakukan pendampingan dan evaluasi agar mereka benar-benar mandiri,” tuntasnya.