Program Peremajaan Sawit

Program Peremajaan Sawit, 102 Pekebun di Kubu Raya Dapat Bantuan dari BPDPKS

80 pekebun swadaya di Desa Mega Timur, Kubu Raya telah menikmati program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Kementerian Keuangan RI.

Aktivitas tumbang chipping sawit dalam program PSR di Mega Timur beberapa waktu lalu. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Bupati Kubu Raya, Klimantan Barat, Muda Mahendrawan menyebutkan terdapat 80 pekebun swadaya di Desa Mega Timur, Kubu Raya telah menikmati program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Kementerian Keuangan RI.

"Bersyukur di Desa Mega Timur ada 102 anggota atau pekebun atau dari 80 Kepala Keluarga (KK) mendapatkan program peremajaan sawit rakyat atau PSR dari BPDPKS," ujarnya di Kubu Raya, Sabtu (11/2).

Melalui program BPDPKS, pekebun di Kubu Raya diperkuat. Sehingga standar produksi sebagaimana Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia  (ISPO) bisa terwujud dengan baik.

"Semoga ekonomi kerakyatan maksimal. Adanya percontohan PSR di Mega Timur dari BPDPKS Kemenkeu Satu ini meningkatkan pendapatan petani sawit," harap dia.

Baca Juga: Airlangga Bantah Pemerintah Larang Ekspor Minyak Sawit ke Eropa

Data Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar menunjukkan pelaksanaan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) pekebun di Provinsi Kalbar dimulai sejak 2018 yang tersebar di 8 kabupaten yaitu Kabupaten Ketapang, Sambas, Bengkayang, Landak, Sanggau, Sekadau, Melawi dan Kubu Raya.

Untuk realisasi dana bantuan yang sudah disalurkan oleh BPDPKS sampai dengan bulan Agustus 2022 sebesar Rp454,73 milyar dengan total luas 16.512,22 hektare dan jumlah pekebun sebanyak 7.188 orang.

PSR sendiri merupakan program nasional untuk membantu pekebun rakyat dalam meremajakan tanaman kelapa sawitnya, dilaksanakan dalam rangka meningkatkan produksi, produktivitas, daya saing dan pendapatan serta kesejahteraan petani kelapa sawit di Indonesia.

Program PSR menyasar kebun sawit yang sudah tua atau rusak umur, kemudian produktivitas yang rendah yakni lebih kecil atau sama 10 ton/hektare/ tahun. Terkait tantangan dalam penyerapan PSR di Kalbar sendiri masih seputar kesulitan dalam memenuhi benih yang tersertifikasi. Produksi benih oleh produsen sawit masih belum bisa memenuhi kebutuhan yang ada.

Baca Juga: GAPKI Optimistis Industri Sawit Berkembang Seiring Pasar yang Terbuka

Saat ini luas tanaman sawit, baik dari perusahaan swasta, perusahaan negara dan petani swadaya sudah tembus 2,13 juta hektare yang tersebar di 14 kabupaten dan kota di Kalbar.

Dari angka luas tersebut 540 ribu hektare areal sawit ini milik pekebun swadaya. Saat ini untuk total produksi sawit di Kalbar sudah mencapai 6 juta ton per tahun.