Produksi Jauh Menurun, Dinas Pertanian Klaim Kalsel Surplus Padi

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel mencatat produksi padi di Banua turun ratusan ribu ton.

Kepala Dinas TPH Kalsel mengklaim padi di Banua tetap surplus, meski produksi turun. Foto: Distan TPH Kalsel

apahabar.com, BANJARBARU - Penurunan produksi yang terjadi di Kalimantan Selatan, diklaim tidak begitu berpengaruh terhadap ketersediaan.

Dinas Pertanian (Distan) Kalsel justru memperlihatkan data bahwa ketersediaan padi di Banua tetap surplus.

"Memang terjadi penurunan produksi padi sepanjang 2022 akibat banjir, cuaca ekstrem dan hama tungro. Situasi ini terjadi hampir di seluruh Indonesia, tidak hanya di Kalsel," papar Kepala Distan Kalsel, Syamsir Rahman, Minggu (5/2).

Baca Juga: Produksi Padi di Kalsel Turun Ratusan Ribu Ton, Kok Bisa?

Baca Juga: Cegah Gagal Panen Saat Banjir, BPP Lampihong Balangan Buat Inovasi Padi Apung

"Namun demikian, Kalsel menempati provinsi peringkat 12 dari 13 provinsi di Indonesia yang surplus padi. Bahkan di Kalimantan, Kalsel merupakan satu-satunya provinsi yang suprlus," imbuhnya.

Kemudian dengan produksi 820.000 ton gabah atau 400.000 ton disetarakan dengan beras, stok yang tersedia lebih dari cukup untuk dikonsumsi 4,3 juta penduduk Kalsel.

"Bahkan masih bisa mendistribusikan ke Kalteng dan Kaltim, mengingat kebutuhan setahun penduduk Kalsel adalah 350.000 ton setara beras," tandas Syamsir.

Baca Juga: Tungro Gerogoti Padi di Batola, Legislator Kalsel Minta Kebijakan Pemerintah

Baca Juga: Serangan Tungro Ancam Turunkan Hasil Panen Padi Petani di Tabukan Batola