Primitive Monkey Noose, Pionir Banjar Punk Gelar Mini Tur

Primitive Monkey Noose (PMN) grup musik beraliran Banjar Punk, bakal melakukan mini tur.

Primitive Monkey Noose menggelar tur di dua kota menjelang perilisan album kedua. Foto-PMN

apahabar.com, BANJARMASIN - Primitive Monkey Noose (PMN) grup musik beraliran banjar punk, bakal melakukan mini tur.

Grup musik asal Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu, akan menyambangi Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin pada Minggu 21 Mei 2023.

Tur bertajuk "South Borneo Mini Tour 2023" itu digelar sekaligus untuk upaya mempromosikan dan mendistribusikan lagu-lagu mereka.

"Kami hanya melakukan selayaknya band, rilis karya, promosikan, lalu distribusikan," kata vokalis Primitive Monkey Noose, Richie Petroza, Jumat (19/5).

Baca Juga: Menanti Kejutan Tiga Jagoan: Primitive Monkey Noose, Mondblume dan Muram!

Pada tur nanti, Primitive Monkey Noose akan mengajak Ridho, gitaris asal Batulicin, untuk berduet bersama Oveck. Ridho merupakan atlet sepeda nasional Kalsel yang memiliki passion dalam hal musik keras. 

Selain promosi lagu, tur ini juga dimaksudkan untuk lebih mengenalkan Primitive Monkey Noose ke khalayak luas.

"Nanti di gelaran konser itu, kita juga sediakan merchandise official dari PMN," tandas Richie.

Tur ini seperti menjadi pemanasan bagi Primitive Monkey Noose menjelang rilis album kedua pada pertengahan tahun ini. Sebelumnya, band ini sudah merilis single berjudul "Tuah Tanah Borneo" pada Januari lalu.

Baca Juga: Tuah Tanah Borneo, Saat Primitive Monkey Noose Menggunakan Lebih Banyak Energi dan Pikiran

Di antara kelompok musik lain di Banua, Primitive Monkey Noose merupakan satu dari segelintir band yang memiliki identitas paling jelas. Mereka menginisiasi percampuran Punk dengan budaya Banjar melalui panting, lirik yang punya relevansi kuat dengan kultur masyarakat banjar, ditambah dengan musik punk yang cepat dan keras. Maka tidak berlebihan jika menyebut mereka sebagai pengusung genre banjar punk.

Jika dirunut lebih jauh, istilah banjar punk ini diambil dari genre celtic punk, genre yang mulai populer pada 1980-an. Saat itu band-band punk asal Irlandia dan Skotlandia mulai menggunakan elemen-elemen musik tradisional dengan lirik yang banyak bertutur soal politik, budaya Celtic, agama, dan isu kelas pekerja.