Pria Kalsel Mengaku Imam Mahdi, Ini Ciri-Ciri Sebenarnya Menurut Hadits

Seorang pria diduga warga Kalimantan Selatan (Kalsel) mendadak viral di media sosial.

Ilustrasi Imam Mahdi

apahabar.com, JAKARTA - Seorang pria diduga warga Kalimantan Selatan (Kalsel) mendadak viral di media sosial.

Pasalnya, pria yang belum diketahui identitasnya tersebut mengaku sebagai Imam Mahdi dan ingin menjadi nabi ke-26 setelah Nabi Muhammad SAW.

"Saya Insya Allah kebal. Seluruh umat manusia menjadi musuh saya, saya berani. Saya hanya takut kepada Allah SWT," ucap pria berpeci dengan sajadah di leher tersebut.

"Saya utusan Allah. Nama saya Imam Mahdi dan saya sudah dapat izin dari Allah. Saya mudah-mudahan menjadi nabi ke-26," lanjutnya.

"Saya ini tidak menghayal, tidak gila dan tidak stres, Alhamdulillah," tambahnya lagi.

Baca Juga: Bikin Geger! Warga Kalsel Ngaku Imam Mahdi dan Nabi ke-26, Tanda Mau Kiamat?

Merespons video tersebut, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel, Muhammad Tambrin angkat bicara.

Menurut Tambrin, secara tauhid, nabi dan rasul terakhir adalah Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib yang lahir di Kota Suci Mekkah.

Kemunculan Imam Mahdi Menurut Hadist

kemunculan Imam Mahdi disebut dalam salah satu tanda-tanda datangnya hari kiamat. Salah satunya menurut Ulama Mazhab Syafi'i, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, umat muslim berada di bawah pimpinan Imam Mahdi ada saat mendekati hari akhir kelak.

Imam Mahdi dikabarkan akan hidup selama 7 atau 8 tahun lamanya sebagaimana diriwayatkan dalam salah satu hadits Rasulullah SAW. Dari Abu Said al Khurdri RA yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

Artinya: "Imam Mahdi akan keluar di akhir umatku. Allah akan menurunkan hujan, akan menumbuhkan tanaman di muka bumi, harta akan dibagi secara merata. Binatang ternak akan semakin banyak, begitu juga umat akan bertambah besar. Imam Mahdi hidup selama 7 atau 8 tahun." (HR Al Hakim).

Baca Juga: Terbukti Rekayasa, Pria 'Mati Suri' di Bogor Berpotensi Tersangka

Baca berita selengkapnya di halaman selanjutnya...

Imam Mahdi Keturunan Nabi Muhammad SAW

Beberapa hadits, ada yang meriwayatkan perkara asal usul dari Imam Mahdi. Salah satunya yang diberitakan Ali bin Abi Thalib RA, ia mengutip sabda Rasulullah SAW sebagai berikut.

"Mahdi dari kami Ahlul Bait. Allah menjadikannya shalih dalam satu malam." (HR Al Musnad)

Melalui hadits di atas, nasab Imam Mahdi disebut bersambung pada Rasulullah SAW yang disebut ahlul bait atau keluarga Nabi Muhammad SAW.

Dalam riwayat lain, memperkuat pernyataan bahwa Imam Mahdi merupakan keturunan Rasulullah SAW. Hadits tersebut dikisahkan dari Ummu Salamah RA yang berkata,

"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Mahdi dari keluargaku dari keturunan lelaki dari Fatimah (putri Rasulullah).'" (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Baca Juga: Oknum TNI Arogan, Maki dan Pukul Pengendara Toyota Fortuner di Pondok Gede, Netizen Meradang!

Ciri Fisik dan Nama Asli Imam Mahdi

Imam Mahdi disebut memiliki nama yang sama dengan Rasulullah SAW, begitu pula dengan nama ayahnya sama dengan nama ayah Rasulullah SAW, Abdullah.
"Tidak lenyap atau tidak habis dunia sampai ada orang lelaki dari keluargaku yang menjadi raja bagi orang Arab namanya sama denganku." (HR Abu Dawud).

Senada dengan itu, hadits dengan redaksi serupa dari Zirr bin Abdullah RA menegaskan bahwa Imam Mahdi disebut memiliki nama yang sama dengan Rasulullah SAW yakni Muhammad bin Abdullah. Sementara ada pendapat lain yang menyebut namanya yakni Muhammad bin al Hasan al Askari.

"Hari kiamat tidak akan terjadi sampai datang seorang ahli baitku namanya sama denganku." (HR Al Musnad).

Baca Juga: Pesan Terakhir AKBP Muchtar Siregar pada Istrinya: 'Nanti Aku Pulang'

Di samping memiliki kemiripan nama, Imam Mahdi juga disebut memiliki ciri fisik dengan kening lebar serta hidung yang proporsional.

Keterangan ini disandarkan dari hadits yang dinukil dari Abu Said al Khudri RA. Ia berkata,

"Rasulullah SAW bersabda, 'Mahdi dari (keluarga)ku, keningnya lebar, hidungnya mancung proporsional (tidak lebar), ia memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi telah dipenuhi dengan keburukan dan kezaliman. Ia menjadi raja selama tujuh tahun." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).