Kalsel

Pria ‘Didor’ di Banjarmasin Sempat Tantang Polisi Lalu Lintas

apahabar.com, BANJARMASIN – Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi, angkat bicara tentang peristiwa penembakan…

Ilustrasi. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN – Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi, angkat bicara tentang peristiwa penembakan di Jalan Pangeran Antasari, Banjarmasin Tengah, Selasa (13/7).

Ia menyebut keputusan polisi menembak pria tersebut karena melawan anggota Polantas, Banjarmasin.

Sebenarnya, kata dia, polisi sudah memberikan peringatan kepada pria tersebut. Namun, pria itu tak kunjung melepaskan senjata tajam dari tangannya.

Penembakan di Banjarmasin Tengah, Simak Keterangan Sejumlah Saksi Mata

"Pria tersebut sempat mengancam dan ingin menyerang petugas," pungkasnya.

Untuk masalah kejiwaan pria tersebut, pihak terkait masih melakukan penyelidikan.

"Kita masih menerima laporan," ucapnya.

Berdasarkan keterangan saksi mata, pria tersebut sempat mendatangi pos polisi di kawasan Pasar Antasari.

Pria diduga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) itu datang untuk menantang aparat kepolisian.

"Lama tidak membunuh orang, katanya,” ucap Mila menirukan ucapan pria tersebut.

Saksi mata lainnya, Ulah, melihat polisi yang sedang mengejar pria tersebut. Pria itu terlihat menghunuskan sebuah parang sepanjang kurang lebih setengah meter.

Polisi kemudian memberikan tembakan peringatan dua kali. Baru di peluru ketiga, polisi benar-benar menembak dan terkena kaki pria tersebut.

"Dia sempat berdiri terus terjatuh," ujarnya.

Polisi kemudian mendatangi pria tersebut dan segera menjauhkan senjata tajam dari tempatnya terjatuh. Setelah itu, polisi mengangkat pria dengan kendaraan roda dua.

"Dibantu oleh tukang becak di sana, karena darahnya berceceran," pungkasnya.

Saksi mata lainnya, Bani, menyebut orang tersebut menghunuskan sebuah parang dengan posisi keatas. Di belakangnya, beberapa polisi melakukan pengejaran.

"Kita takut. Lari juga ke belakang," ucap pria 33 tahun ini.

Namun senjata tajam tersebut tidak juga dilepas. Alhasil, polisi menembakkan timah panas ke kaki warga tersebut.

"Sama polisi ditembak di kaki," ujarnya.

Setelah ditembak, si pria tidak langsung jatuh. Dia sempat berjalan sebentar dan duduk di sekitar lokasi.

"Langsung dibawa ke RS Bhayangkara," pungkasnya.

Sebelum 'Didor', Pria di Banjarmasin Tengah Diberikan Tembakan Peringatan