Pria di Bincau Banjar Tewas Tergantung, Diduga Trauma Korban Perundungan

Penemuan mayat dengan kondisi tergantung dalam rumah gegerkan warga Desa Bincau, Martapura, Kabupaten Banjar, Selasa (27/8) siang.

Pria berinisial R tewas dalam rumah diduga bunuh diri, di Desa Bincau, Martapura, Kabupaten Banjar. foto-istimewa

bakabar.com, MARTAPURA - Penemuan mayat dengan kondisi tergantung dalam rumah menggegerkan warga Desa Bincau, Martapura, Banjar, Selasa (27/8) siang.

Korban adalah warga setempat berinisial R (31) yang diduga tewas bunuh diri dan dalam keseharian bekerja di bank sampah.

Dalam rumah tersebut, R tinggal berdua dengan saudara kandung berinisial MF (48), sekaligus orang pertama yang menemukan sepulang bekerja sebagai petugas kebersihan di Pasar Martapura sekitar pukul 11.00 Wita.

"Sampai rumah pintu terkunci dari dalam. Saya lantas mengetuk pintu sampai menggedor, tapi tidak terdengar sahutan," papar MF di ruang jezanah RSUD Ratu Zalecha Martapura.

Dikira R hanya menyangka sedang tidur pulas, karena sepatu bekerja sang adik tidak dicuci dan dirapikan seperti biasa 

"Saya juga kelelahan seusai bekerja, sehingga memilih tidur dulu di teras rumah sambil menunggu pintu dibuka," tutur MF.

Selepas waktu salah zuhur, MF akhirnya bangun. Mengetahui pintu rumah masih terkunci, ia pun merasakan kejanggalan, "Saya langsung menuju belakang rumah dan membuka paksa jendela kamar adik saya," tambahnya.

Berhasil membuka paksa jendela, alangkah terkejutnya MF melihat sang adik sudah tewas dengan posisi tergantung, "Saya langsung teriak histeris minta tolong," tambahnya.

R sendiri diduga mengalami peristiwa traumatis. MF bercerita bahwa 6 tahun silam sang adik menjadi korban perundungan oleh tetangga, "Adik saya dipukuli dan dihina tetangga. Mereka satu keluarga memukuli adik saya," kenang MF.

Setelah kejadian itu, MF dan R pindah rumah ke RT sebelah, tetapi masih satu desa. Meski demikian, sang adik masih merasa diteror oleh pelaku.

"Sampai pagi terakhir kami bertemu, adik saya masih curhat tentang kecemasan. Bahkan adik saya sempat bergumam ingin meninggal dengan baik-baik, tetapi malah demikian," lirih MF.

Di sisi lain, MF enggan sang adik diautopsi. Seusai dilakukan visum, jenazah langsung dibawa ke rumah duka.

Sementara Kasi Humas Polres Banjar, AKP Suwarji, menerangkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh R berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan  dr Ahya Ramadhana.

"Indikasi kuat korban tewas akibat gantung diri," tukas Suwarji.