Presiden Jokowi Ingin Masyarakat Melayu Banjar Jadi Tuan Rumah di Tanah Sendiri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya tiba di Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (17/3) pagi.

Presiden Jokowi memberikan sambutan di hadapan masyarakat Tabalong. Foto - apahabar.com/Rizal Khalqi

apahabar.com, TANJUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya tiba di Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (17/3) pagi.

Kedatangan Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri. Di antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Tampak hadir Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, dan Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian.

Presiden beserta rombongan disambut Bupati Tabalong Anang Syakhfiani beserta Forkopimda dan masyarakat di Pendopo Bersinar, Kelurahan Pembataan, Kecamatan Murung Pudak.

Baca Juga: Suasana Terkini BPAM Banjarbakula Tunggu Kedatangan Jokowi

Di depan ribuan jemaah, Jokowi mengapresiasi semangat Rabithah Melayu Banjar yang ikut melestarikan nilai luhur adat istiadat dan budaya serta mengembangkan Islam yang rahmatan lil alamin. 

"Kita harus bangga dengan bangsa Indonesia yang sangat besar ini. Di mana, penduduk Indonesia 280 juta dengan 17 ribu pulau dan kita bermacam suku, adat dan agama, tetapi bisa hidup rukun," ucap Jokowi. 

Ia mengajak masyarakat Tabalong untuk meningkatkan semangat ukhuwah, baik islamiyah, wathoniyah dan insaniyah.

"Kita berbeda agama, berbeda suku, tetapi harus tetap rukun, harus bisa hidup berdampingan dengan harmonis," katanya. 

Tidak lupa, Jokowi mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan yang diberikan masyarakat Melayu Banjar terhadap pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara. 

"IKN sudah kita mulai dengan membangun infrastruktur, membangun istana dan membangun gedung-gedung kementerian," ungkapnya.

Baca Juga: Bupati Anang: Selama 57 Tahun, Baru Kali Ini Presiden ke Tabalong!

"Tetapi yang ingin kita pindahkan bukan fisiknya sebetulnya, kita ingin membangun cara-cara kerja yang baru dengan melayani masyarakat yang lebih cepat lagi. Kita ingin juga merubah pola pikir sehingga kita bisa bersaing dengan negara-negara lain," lanjutnya. 

Ia berharap  masyarakat Melayu Banjar menjadi tuan rumah di tanah sendiri.

"Masyarakat Melayu Banjar diharapkan berperan aktif dan menjadi bagian penting dari sejarah terwujudnya IKN," tutupnya.