Prank Soal Tragedi Kanjuruhan, Rusdi Aremania Asal Probolinggo Bikin Jagat Twitter Geram

Aremania asal Probolinggo yang mangaku kehilangan 3 temannya sempat bikin haru, kini diketahui ternyata kisah tersebut hanya prank

Muhammad Rusdi, Aremania asal Probolinggo (c) Bola.ne

apahabar.com, BANJARMASIN - Muhammad Rusdi (17), sosok Aremania asal Probolinggo yang mangaku kehilangan 3 temannya saat tragedi di Stadion Kanjuruhan sempat bikin haru, kini diketahui ternyata kisah tersebut hanya prank.

Kebohongan Rusdi itu membuat warganet geram hingga menjadi perbincangan yang menghebohkan di jagat sosial media Twitter, Minggu (16/10). Nama Rusdi juga tampak menjajaki trending topik di Twitter karena aksi pranknya tersebut.

"Ndek wingi trenyuh krungu kisah haru e, saiki malah jengkel krungu kelakuan janc*k e (Kemarin terenyuh dengar kisah harunya, sekarang jengkel dengar kelakuan janc*k-nya), ujar salah satu warganet.

Selain itu, ada juga yang terang-terangan menggunjing Rusdi sebagai bentuk kekecewaannya atas kisah haru yang ternyata cuma isapan jempol alias karangan Rusdi.

"Arep tak ilokno goblok tapi engkok aku diwarah gak berduka.. (Mau tak sebut bod*h tapi nanti aku disebut nggak berduka)," sanggah warganet lain.

Awalnya Rusdi meraih simpati warganet karena kisahnya menetap di Stadion Kanjuruhan karena takut pulang usai 3 temannya menjadi korban tewas. Tetapi belakangan ini ia terbukti berbohong.

Rusdi adalah pemuda asal Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Probolinggo. Ia menetap di Stadion Kanjuruhan usai tragedi 1 Oktober selama hampir 2 pekan.

Penjual kopi di Stadion Kanjuruhan, Bu Tin (59) menceritakan bahwa Rusdi diduga menonton laga Arema FC vs Persebaya bersama tiga temannya.

"Sama saya dia ini ngomong datang ke stadion sama tiga temannya. Nah, tiga orang temannya ini meninggal dunia semua. Satu orang cewek, dua orang laki-laki. Tinggal dia sendiri," kata Bu Tin seperti dilansir detikcom.

Belakangan baru terkuak kebohongan Rusdi. Ia tak pulang ke Probolinggo karena ada masalah dengan keluarga dan tetangga seperti disampaikan Camat Krucil Hari Pribadi.

"Saat berangkat itu juga memang ada masalah keluarga dan juga masalah dengan tetangga. Kemungkinan tidak pulangnya karena takut," ujar Hari kepada detikJatim, Minggu (16/10

Hari pun meragukan pengakuan Rusdi bahwa dirinya menunggu 3 temannya yang meninggal pada tragedi Kanjuruhan. Pengakuan itu menurut Hari sepertinya bohong semua.

"Saya agak ragu dan kurang percaya kalau dia (rusdi,red) menunggu temannya yang meninggal 3 orang. Karena pas berangkat menurut keterangan keluarga sendirian dan pamit kerja ke kakaknya. Nggak tau kalau tiba-tiba ada di sana (kanjuruhan, red). Saya kurang paham kalau di luaran ada teman lain yang berangkat ke malang," pungkas Hari.