Giant Sea Wall

Prabowo Minta Pembangunan 'Giant Sea Wall' Jangan Terjebak Politik

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengingatkan kepada para pejabat negara agar proyek pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di beberapa a

Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada media usai bertemu dengan Persatuan Purnawirawan (PP) Polri di The Tribrata, Senin (15/5). apahabar.com/Andrey

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengingatkan kepada para pejabat negara agar proyek pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di beberapa area pesisir Indonesia terjebak kepentingan politik lima tahunan.

Menurutnya pembangunan Giant Sea Wall merupakan proyek jangka panjang yang akan rampung dalam waktu 40 tahun ke depan akan sangat bermanfaat bagi Indonesia.

“Kita mengerti negara berjalan dalam sistem politik melalui partai-partai politik yang diawaki oleh politisi, dan politisi itu berpikir lima tahunan, karena dia akan berkuasa atau tidak, berkuasa lima tahunan. Masalah Giant Sea Wall mungkin para engineer paham,” kata Prabowo di Jakarta, Rabu (10/1).

Baca Juga: Prabowo Bilang Megaproyek Giant Sea Wall Butuh Waktu 40 Tahun

Prabowo menjelaskan berdasarkan pengalaman, Belanda membangun tanggul raksasa itu butuh 40 tahun karena itu, pemerintah harus mengerahkan tenaganya untuk menyelesaikan mega proyek itu.

“Pengalaman Belanda (untuk membangun tanggul laut raksasa) seperti itu 40 tahun. Nah, sekarang masalahnya adakah pemimpin-pemimpin politik yang rela, fokus berpikir mengerahkan segala kemampuan dalam kurun waktu 40 tahun? Ini kewajiban kita," tuturnya.

Para menteri sekalian kita katakanlah memulai pembangunan besar-besaran dalam waktu 3–4 tahun yang akan datang, kita nggak akan melihat selesainya Giant Sea Wall ini. Berhasilnya, terwujudnya, 25, 30, 40 tahun yang akan datang.

Baca Juga: Banjir Jakarta: Normalisasi, Kerugian Ekonomi dan Giant Sea Wall

Oleh karena itu, dia mengajak seluruh pihak untuk mulai bertindak dan turut serta memastikan pembangunan giant sea wall, khususnya di Pulau Jawa berjalan secara berkesinambungan.

“Untuk fase pertama saja, A, B itu Rp164 triliun, mungkin semuanya nanti seperti yang saya dengar akan makan 50–60 miliar dolar (AS), mungkin lebih. Nanti selalu akan ada yang mengatakan apakah bisa? Ini adalah bukan bisa atau tidak bisa. Ini harus atau nggak, (karena kalau tidak, masyarakat pesisir di) pantai utara tenggelam,” kata Menhan RI.

Baca Juga: Tanggul Laut Penangkal Rob Mulai dikerjakan di Kawasan Cakung Drain

Pembangunan tanggul pantai dan tanggul laut raksasa mulai dibahas setidaknya sejak 1994 untuk kawasan pesisir utara Jakarta, namun rencana itu baru dapat terwujud pada 2014.

Pembangunan tanggul itu menjadi bagian dari proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang terbagi dalam tiga fase pengerjaan, yaitu A, B, dan C.

Dalam seminar itu, Airlangga dan Prabowo menilai pembangunan tanggul laut raksasa tidak hanya fokus di utara Jakarta, tetapi di seluruh kawasan pesisir Pulau Jawa terutama di sekitar pantai utara Pulau Jawa.