Pemilu 2024

PPP Akui Masih Pikir-pikir Usung Sandiaga Uno di Pilpres 2024

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono mengaku belum membahas sejumlah nama calon wakil Presiden yang hendak diusung PPP di Pilpres

PPP buka suara terkait Sandiaga Uno menjadi cawapres. (Foto: apahabar.com/Aditama)

apahabar.com, JAKARTA - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono mengaku belum membahas sejumlah nama calon wakil Presiden yang hendak diusung PPP di Pilpres 2024.

Termasuk kans Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno yang dihembuskan wacana diusung PPP untuk bersanding dengan Ganjar Pranowo. 

"Untuk cawapres, PPP belum ada forum untuk membahas itu. Bahasan itu akan diselenggarakan secara bersama," kata Mardiono, Jumat (12/5).

Baca Juga: PPP Daftarkan Bacaleg ke KPU Sembari Gowes Sepeda Listrik

Sebab PPP telah menjalin kerja sama politik dengan PDI Perjuangan yang mendeklarasikan Ganjar sebagai calon presiden. 

Kendati demikian ia menilai memiliki kedekatan dengan Sandiaga Uno sehingga mengirimkan sinyal untuk bergabung bersama PPP. 

"Saya akrab dengan pak Sandi sudah 20 tahun, (Sandiaga Uno) dari dulu juga sudah gabung," imbuhnya.

Di sisi lain pengambilan pengusungan Sandiaga sebagai cawapres tak bisa diputuskan sendiri lantaran masih menunggu penyeragaman konfigurasi politik, terutama dengan PDIP. 

"Nanti mekanismenya tentu tidak PPP sendiri mengingat adanya kerja sama dengan PDIP. Nanti forumnya akan kita bahas," jelasnya.

Baca Juga: PPP Bakal Terjunkan Mardiono Jadi Cadangan Bacaleg di Pemilu 2024

Lebih lanjut ia mengaku tidak bermasalah dengan sikap Sandi Uno yang masih ingin berjuang kembali dengan PKS.

"Tidak masalah. Dua hari sebelum Lebaran, kita sudah silaturahmi dengan PKS. PPP ini saudara tua dari partai lain karena itu harus jadi referensi partai lain," imbuh dia.

Ia juga menepis isu terkait hembusan wacana yang mempersoalkan transaksi jual-beli suara yang ditujukan untuk PPP.

"Saya rasa di PPP tidak ada yang membeli (suara). Di PPP sebagian besar bukan pedagang," imbuhnya.