Kalsel

PPDB Sistem Zonasi, Ribuan Siswa Tak Kebagian Kursi di Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – 19 sekolah menengah pertama (SMP) di Banjarmasin didera kekurangan calon peserta didik atau…

Suasana pendaftaran siswa baru di SMP 1 Banjarmasin, Senin pagi. Foto-apahabar.com/Riyad

apahabar.com, BANJARMASIN – 19 sekolah menengah pertama (SMP) di Banjarmasin didera kekurangan calon peserta didik atau siswa.

Rangkaian penerimaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 secara online telah rampung, Kamis kemarin.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, total bangku kosong di belasan sekolah tadi sebanyak 1.235 orang.

Rinciannya, SMP 6 kurang 35 siswa, SMP 10 kurang 47 siswa, SMP 12 kurang 46 siswa, SMP 13 kurang 104 siswa, SMP 14 kurang 27 siswa, SMP 15 kurang 27 siswa, SMP 16 kurang 32 siswa, SMP 17 kurang 147 siswa dan SMP 18 kurang 67 siswa.

Kemudian untuk SMP 20 kurang 34 siswa, SMP 21 kurang 36 siswa, SMP 22 kurang 128 siswa, SMP 23 kurang 30 siswa, SMP 25 kurang 45 siswa, SMP 26 kurang 100 siswa, SMP 28 kurang 94 siswa, SMP 29 kurang 86 siswa, SMP 32 kurang 50 siswa dan SMP 34 kurang 99 siswa.

“Sebanyak 1.235 SMP di Banjarmasin koutanya tidak terpenuhi saat pendaftaran dibuka sejak 1 Juli lalu,” terang Kepala Disdik Banjarmasin, Totok Agus Daryanto saat dihubungi apahabar.com, Sabtu (6/7).

Namun begitu, Disdik masih menunggu hasil pengumuman yang berlangsung Senin (8/7) nanti.

“Tahapannya setelah pengumuman resmi, entah itu pendaftaran PPDB diperpanjang atau tidak,” pungkasnya.

Kekurangan siswa ini ditengarai akibat sistem zonasi sesuai Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018.

Namun menurutnya, jika menyangkut administrasi dan aspek lainnya, maka sekolah yang kekurangan murid mendapat limpahan siswa dari sekolah yang kelebihan.

Di sisi lain, ia menerangkan bahwa tidak semua sekolah kekurangan siswa saat menerapkan sistem zonasi. Sekolah yang dimaksud yakni SMP 1,2,3,4,5,7,8,11,19,24,27,30,31 dan 35.

Sebelumnya, Perwali nomor 30 Tahun 2018, menyangkut sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online berbuntut panjang.

Tak sedikit orang tua mengeluhkan sistem zonasi PPDB sesusai dengan wilayah kelulusan Sekolah Dasar (SD), zonasi kecamatan dan perpindahan.

Karena berbeda kecamatan antara sekolah dengan tempat tinggal siswa, lantas banyak orang tua akhirnya tidak bisa mendaftarkan anaknya. Padahal sekolah itu sangat berdekatan dengan rumah mereka.

Hal ini pun sempat jadi perhatian anggota Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin. Mereka pun berencana untuk meninjau ulang Perwali tersebut.

Baca Juga:PPDB SMP di Banjarmasin Kekurangan Pendaftar, Ramai-Ramai Menjerit!

Baca Juga:Hari Pertama PPDB SMP Lancar

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah