Banjir ROB

Potret Nelayan Muara Angke Arungi Cuaca Ekstrem di Laut demi Keluarga

Di balik jaring yang terkembang di laut untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan, ada tanggung jawab yang dipikul para nelayan di Muara Angke.

Muara Angke, Jakarta Utara , Ratih Widihastuti Ayu Hanifah

Apahabar.com, JAKARTA – Di balik jaring yang terkembang di laut untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan, ada tanggung jawab yang dipikul para nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara.

Mereka tidak begitu peduli dengan cuaca yang akhir-akhir ini muram. Meskipun beberapa kali sudah ada peringatan cuaca ekstrem yang disampaikan BMKG.

Berdasarkan pantauan apahabar.com beberapa nelayan tetap berlayar mengambil hasil ikan di Pelabuhan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Baca Juga: Sempat Ditahan di Australia, 8 Nelayan NTT Dipulangkan ke Indonesia

Salah satunya Asep (51) warga Bekasi yang tetap berlayar menangkap ikan di laut Muara Angke bersama rombongan nelayan lainnya. 

“Saya mah tetap menangkap ikan di laut. Kalau tidak ya penghasilan tidak ada sama sekali. Pernah sesekali kan kosong ya karena cuaca, tetapi saya kucing-kucing aja tetap terjang cuaca. Misalnya, kalau cuaca lagi pasang ke atas saya berhenti dulu, barulah lanjut lagi,” ungkap Asep di pasar ikan, Jakarta Utara, Jumat (6/1).

Saat apahabar.com ke Pelabuhan Muara Angke, Asep tengah asik beristirahat dengan sedulurnya sembari menikmati kopi yang dihidangkan para pedagang starling

Baca Juga: BRIN Prediksi Cuaca Ekstrem, Pengunjung Ancol Tetap Berenang Ria di Pantai

Setelah beristirahat, mereka duduk sambil memperbaiki jaring ikannya. Asep mengatakan selama menjadi nelayan dia bisa mendapatkan ikan 5-10 ton ikan selama laut bersahabat. 

“Saya kalau lagi sepi bisa mendapatkan 5 ton. Kalau ramai lebih dari 10 ton. Ikan ini biasanya setelah disortir barulah dikirimkan ke wilayah yang sudah menjadi pelanggan kami dari seluruh wilayah Jakarta,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan situasi cuaca tidak mempengaruhi harga jual ikan di pasaran.

“Enggak pengaruh sama sekali, tetap kirim ke langganan seperti biasanya,” jelas Asep.

Baca Juga: BRIN Prediksi Cuaca Ekstrem, Pengunjung Ancol Tetap Berenang Ria di Pantai

Asep adalah salah satu cerita yang mewakili nelayan lain. Mereka tetap berjuang dan menantang cuaca ekstrem agar dapurnya tetap ngebul dan keperluan anak-anak dan istri di rumah terpenuhi. 

“Kalau saya enggak menangkap ikan ya enggak dapat uang. Saya kan suami dan laki-laki pasti harus tanggung jawab ke anak dan istri. Namanya mencari nafkah demi anak dan istri apapun akan kita lakukan,” ucapnya.

Berkat pekerjaannya sebagai nelayan Asep pun bisa memberikan pendidikan terbaik bagi buah hatinya.

Kiri Yanto (45) dan Kanan Mamin (45), Nelayan Muara Angke, Jakarta Utara- Foto : Ratih Widihastuti Ayu Hanifah.

Berbeda dengan Asep, nelayan lain tetap mengikuti imbauan BPBD untuk tidak melaut ketika cuaca ekstrem. 

Yanto (45) dan Mamin (45) adalah orangnya. Keduanya memilih tidak beraktivitas mencari ikan di laut karena kondisi perairan cukup buruk. Hal ini disadari bisa membahayakan keselamatan jiwa mereka.

“Saya lebih baik mendarat lagi, ketika cuacanya buruk, karena harus hati-hati. Ketika memang kondisi laut lagi tidak bersahabat biasanya kita jalan dari pagi sampai sore. Karena mengingat peringatan pemerintah itu, kami lebih baik balik ke darat. Jadi, pengambilan waktunya hanya setengah hari saja,” tutur Yanto.

Baca Juga: Tutup 6 Jam karena Cuaca Buruk, Ferry Penyeberangan Merak - Bakauheni Kembali Beroperasi

Alasan para nelayan ini tidak berani melewati waktu saat cuaca tidak bersahabat karena saat air laut pasang, kapal nelayan biasanya akan terombang-ambing dan bisa menyebabkan tenggelam.

“Saya lebih baik di daratan pas cuaca buruk. Memang kalau lagi cuaca begini apes banget kadang sampai engga dapat apa-apa. Palingan hanya 5 ton aja tidak sampai pendapatannya,” jelasnya.

Muara Angke, Jakarta Utara- Foto : Ratih Widihastuti Hanifah

apahabar.com merasakan suasana yang luar biasa bersahabat di pantai Muara Angke. Para nelayan dengan pendidikan seadanya, namun mereka tahu betul bagaimana membuat semua pekerjaan terasa ringan.

Baca Juga: Hadapi Hujan Ekstrem, Kenali Dulu Teknologi Modifikasi Cuaca

Suasana gotong-royong sangat terasa. Ketika perahu bersandar mereka ramai-ramai menariknya dan mengangkat ikan dari perahu. Ikan-ikan ini yang akan distribusikan ke seluruh wilayah Jakarta dan Indonesia.

Sebelumnya, para nelayan sudah mendapatkan info Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk mewaspadai potensi banjir rob yang berlangsung pada periode 3-10 Januari 2023.