Tak Berkategori

Positivity Rate dan BOR Menurun, Nasib PPKM Level 4 Banjarbaru Ditentukan Hari ini

apahabar.com, BANJARBARU – PPKM level 4 di Banjarbaru berakhir hari ini, Pemerintah Kota Banjarbaru masih menunggu…

Wali Kota Banjarbaru, M Aditya Mufti Ariffin bersama Wakil Wali Koota Banjarbaru Wartono. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU – PPKM level 4 di Banjarbaru berakhir hari ini, Pemerintah Kota Banjarbaru masih menunggu pengumuman pemerintah pusat terkait apakah dilanjutkan atau diturunkan levelnya.

“Berkaitan PPKM level 4 di mana pemberlakuannya hari ini terakhir, kami bersama seluruh forkopimda bersama jajaran Pemkot masih menunggu evaluasi terakhir dari KPC – PEN pusat, Satgas Covid pusat dan perintah presiden. Apakah PPKM level 4 ini diperpanjang atau diturunkan menjadi level 3, ini kita masih menunggu assesment pemerintah pusat,” ujar Wali Kota Banjarbaru M Aditya Mufti Ariffin, Senin (6/9).

Dijelaskan Ovie –akrab disapa, persentase dua indikator penentu PPKM jenjang level mengalami penurunan, yakni positivity rate atau jumlah total kasus positif dan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR).

Mengantongi itu, Ovie berharap PPKM level 4 di Banjarbaru cukup sampai hari ini.

“Kami berharap mudah-mudaham PPKM level 4 ini cukup sampai di sini, kita bisa turun ke level 3, karena kalau kita lihat BOR di RS ini sudah sangat jauh menurun penggunaannya sekarang sekitar 40 persen saja,” jelas Ovie.

Selain itu, sebutnya angga paparanpun jauh menurun, di mana per hari ini hanya sekitar 430-an kasus aktif di Kota berjuluk Idaman itu.

Sedangakan pada beberapa minggu lalu kasus aktif di Banjarbaru menyentuh angka 1400 sampai 1600-an.

“Nah ini turun sekitar 70 persen, mudah-mudahan dengan indikator indikator ini penerapan PPKM level 4 bisa turun level, turun ke level 3 atau 2,” harapnya.

Meski begitu, ada beberapa indikator lainnya yang menjadi kekhawatiran Ovie, yakni presentase kematian dan mobilitas masyarakat. Yang mana, keduanya sebut Ovie masih tinggi.

“Mobilitas tinggi dan angka kematian tinggi, mudah-mudahan ini bisa turun tapi indikator yang lain sudah jauh menurun,” katanya.

Lantas, kapan pengumuman terkait PPKM Banjarbaru disampaikan pemerintah pusat?

“Seperti biasa, sore sampai dengan malam itu akan ada diumumkan presiden. Setelah itu akan ada turun inmendagri tentang penerapan PPKM tersebut,” jawabnya

Terakhir, Ovie meminta masyarakat agar mengurangi mobilitas, dengan tidak keluar rumah jika tidak penting. Juga khusus warga isolasi mandiri (Isoman) agar dapat melaporkan ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

Itu, guna pendataan dan pengawasan oleh tenaga kesehatan (nakes).

“Jika tida penting tidak usah keluar rumah, kepada warga yang isoman agar melaporkan diri ke faskes terdekat atau RS rujukan Covid-19 agar mendapat pengawasan, termasuk juga keadaannya dievaluasi tiap harinya oleh nakes,” tuntasnya.