Relax

Positif Omicron Bisa Reda dengan Obat Warung? Begini Penjelasan Ahli Paru

apahabar.com, JAKARTA – Tidak sedikit pasien positif Covid-19 varian Omicron mengeluhkan gejala seperti flu, batuk, pilek…

Ilustrasi obat-obatan yang dijual di warung. Foto-Republika/Yasin Habibi

apahabar.com, JAKARTA – Tidak sedikit pasien positif Covid-19 varian Omicron mengeluhkan gejala seperti flu, batuk, pilek bahkan hingga nyeri pada tenggorokan.

Namun, bisakah gejala tersebut diredakan dengan obat yang dijual bebas atau biasa dengan sebutan ‘obat warung’?

“Kalau tidak ada gejala, kita tidak perlu obat antivirus. Dikatakan cukup istirahat, isolasi mandiri dengan (minum) vitamin yang dianjurkan organisasi profesi yakni vitamin C dan vitamin D,” kata dr Erlina Burhan, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dalam program e-Life, seperti dilansir apahabar.com dari Detik.com, Minggu (6/2).

Sedangkan untuk obat penyembuhan Covid-19, memang diperlukan antivirus yang tidak bisa dibeli sendiri, harus dengan resep dokter. Untuk meredakan gejala seperti demam atau batuk, dr Erlina membolehkan masyarakat membeli obat berlabel hijau.

“Kalau demam diberikan paracetamol, kalau batuk ya minum obat batuk. Tapi kalau antivirus nggak bisa beli di warung,” ungkapnya.

Pasien Covid-19 yang terkonfirmasi varian Omicron juga boleh menjalani isolasi mandiri di rumah. Pasien konfirmasi Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri jika memenuhi syarat klinis yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan.

Berikut rekomendasi vitamin untuk pasien Covid-19 isoman dari dokter paru:

Vitamin C dengan pilihan:

-Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari)

-Tablet hisap vitamin C 500mg/12 jam oral (untuk 30 hari)

-Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet/24 jam (selama 30 hari)

Vitamin D

Dosis 1.000-5.000 IU/ hari (tersedia dalam bentuk tablet kunyah 5.000 IU)