Pemilu 2024

Posisi Buntut di Survei, Timnas AMIN Tetap PD

Berbagai hasil survei elektabilitas selalu menempatkan pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) pada posisi buntut. Meskipun demikian, Tim Nasional Pemenangan AMIN tak pe

Pasangan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan san Muhaimin Iskandar akan garap awal kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dari Jakarta, Selasa 28 November 2023. Foto : Apahabar.com (Andrew Tito)

apahabar.com, JAKARTA - Berbagai hasil survei elektabilitas selalu menempatkan pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) pada posisi buntut. Meskipun demikian, Tim Nasional Pemenangan AMIN tak peduli dengan survei tersebut.

Salah satunya adalah survei New Indonesia research & consulting yang mengungkapkan elektabilitas AMIN hanya 15,3 persen ada di bawah pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar Mahfud.

Baca Juga: Menakar Janji Anies Bangun Kereta Api di Kalsel: Realistiskah?

Menanggapi hal itu, Timnas AMIN tidak mempermasalahkan angka elektabilitashasil survei itu. Hasil itu justru semakin melecut mereka untuk terus menyampaikan visi misi serta gagasan mereka kepada masyarakat.

"Kami memang tidak mempermasalahkan survei, tapi bisa dilihat sendiri bahwa survei AMIN konsisten untuk naik," kata Juru Bicara (Jubir) Timnas AMIN, Usamah Abdul Aziz di Jakarta, Sabtu (9/12).

Ia mengakui hasil survei dari beberapa lembaga survei menunjukkan pasangan calon (paslon) jagoannya menempati urutan paling terakhir, akan tetapi elektabilitas AMIN terus menunjukkan peningkatan.

Baca Juga: Anies Ingin Jadikan Indonesia Negara Hukum

Mereka masih yakin dengan apa yang dialami Anies Baswedan saat Pilkada DKI Jakarta 2017 silam. Anies yang saat itu ada diposisi buntut justru berbalik dan menjadi pemenang Pilkada DKI dan membawanya menjadi Gubernur di ibu kota.

"Jadi apa yang dilakukan kami saat ini mungkin mirip di DKI dulu, di mana hasil survei berada di nomor urut 3 dan kemudian naik ke posisi kedua, akhirnya kami bisa memenangkan, dan ini bisa terulang lagi pada Pilpres 2024 ini," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa semua tim bergerak pada masa kampanye, bahkan capres-cawapres pun terus berkeliling ke Indonesia guna menggaet calon pemilih, baik di kota, maupun desa.

"Kami ini berproses dan saat ini sedang maraton untuk bisa diketahui oleh masyarakat, terutama gagasan-gagasan," tukasnya.