Relax

Ponsel Nokia Menghilang di Pasar Eropa, Jagat Twitter Dibuat Bernostalgia

apahabar.com, JAKARTA – Induk dari produsen ponsel Nokia, HMD Global tampaknya menghadapi beberapa masalah besar di…

Ilustrasi. Foto-Net

apahabar.com, JAKARTA – Induk dari produsen ponsel Nokia, HMD Global tampaknya menghadapi beberapa masalah besar di banyak negara di Eropa.

Perusahaan pembuat ponsel asal Finlandia tersebut baru-baru ini dilarang menjual sebagian besar inventarisnya di Jerman dan Swiss.

Semua ponsel pintar Nokia, kecuali Nokia G21 dan Nokia G11, terdaftar sebagai kehabisan stok di situs web perusahaan di dua lokasi tersebut. Namun, masalah HMD tampaknya lebih luas dari itu.

Sepertinya ponsel Nokia telah menghilang dari beberapa negara lain di Eropa. Ini termasuk pasar penting seperti Prancis, Spanyol, Italia, dan bahkan di tempat pembuatannya, Finlandia.

Satu-satunya ponsel Nokia yang tersedia di wilayah ini saat ini adalah Nokia G21. Dikatakan, X20, X10, dan ponsel Nokia lainnya masih tersedia di Inggris.

Tak ayal kabar menghilangnya ponsel yang hits di era 2000-an itu membuat jagat Twitter kembali mengenang masa-masa Nokia yang menjadi ponsel pilihan.

“Dulu sering banget tiap minggu beli edisi terbaru, hanya buat liat daftar hp Nokia yg seri N sama series tertinggi kapan turun harganya,” tulis warganet sembari menyertakan foto brosur-brosur harga ponsel Nokia zaman dulu.

“Tahun 2000-an, nokia sudah menjadi bukti kesuksesan seseorang. Hingga pada akhirnya, keluarlah smartphone yang kini kebanyakan dijadikan untuk mendiskriminasikan perekonomian seseorang,” timpal lainnya.

Diketahui bahwa menghilangnya ponsel Nokia di pasar Eropa dikarenakan pihak HMD Global sedang digugat oleh sebuah perusahaan bernama VoiceAgeEVS LLC atas penggunaan Enhanced Voice Services (EVS).

Standar pengkodean audio ini terutama digunakan dengan VoLTE- yaitu saat melakukan panggilan melalui jaringan seluler LTE. Gugatan tersebut menuduh bahwa HMD Global tidak memiliki lisensi untuk menggunakan teknologi tersebut.

Sementara itu pembuat smartphone belum mengatakan apa-apa tentang berapa lama ketidaktersediaan ini akan berlangsung.

"HMD menjadi terdakwa dalam sejumlah tuntutan hukum yang diajukan oleh VoiceAgeEVS LLC ("VAEVS") di berbagai yurisdiksi, termasuk Jerman. Kami kecewa dengan selesainya proses penegakan VoiceAge di Jerman pada Desember. Sementara itu, kami telah memastikan bahwa tidak ada perangkat yang ditawarkan dan didistribusikan di Jerman yang mendukung EVS," komentar HMD Global, seperti dilansir Android Authority, Minggu (27/2).