Arus Mudik 2023

Polri Petakan Skema Rekayasa Lalu Lintas Saat Mudik Lebaran 2023

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho menyebut kepolisian akan menerapkan skema rekayasa lalu lintas dalam gelaran mudik Lebaran 2023.

Saat perjalanan mudik lebaran membutuhkan tubuh yang bugar. Foto: apahabar.com/DF

apahabar.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho menyebut kepolisian akan menerapkan skema rekayasa lalu lintas dalam gelaran mudik Lebaran 2023.

Hal ini dilakukan untuk mengurai titik kemacetan sehingga skema contra flow dan lainnya dimungkinkan untuk diterapkan. Terlebih merujuk pada traffic counter jika kendaraan yang melintas melebihi 6 ribu, maka skema rekayasa lalu lintas akan diterapkan.

"Untuk jadwal contra flow nanti akan di-share secara teknis oleh Kabag Penum, karena sudah jadwalnya terutama kalau ternyata kepadatannya tidak sampai 5.500 misalnya di pintu MBZ maupun yang pintu di mana yang di Cipali itu tentu saja tidak kita terapkan contra flow," kata Sandi di Mabes Polri, Rabu (12/4).

Baca Juga: Pemudik Boleh Titip Kendaraan di Polres atau Polsek di Jakarta Selama Lebaran

"Tapi kalau sudah melebihi dari 5.500 kami sudah ada pengukur jumlah kendaraan yang lewat itu nanti akan menjadi salah satu diskresi dari Kakorlantas untuk memberikan putusan akan di-contra flow yang pertama satu jalur, contra flow dua jalur, ataupun contra flow tiga jalur," jelasnya.

"Ataupun mungkin akan pengalihan arus nanti akan disampaikan secara khusus karena itu adanya di posko, posko nanti akan dibuat khusus oleh Kakorlantas," tambahnya.

Baca Juga: Jalan Tol Solo-Jogja Siap Difungsikan untuk Mudik Lebaran Mulai 18 April

Ia menerangkan bahwa arus mudik lebaran diperkirakan akan terjadi mulai dari hari Selasa (18/4) malam.

"Untuk arahan lebih khusus untuk mudik kali ini sebagai informasi dan tambahan mungkin sudah banyak didengar juga pemerintah sudah berkolaborasi sejak awal tadinya cuti lebaran tanggal 21 tapi bisa diajukan tanggal 19," ujar Sandi.

Dengan pengalaman tahun lalu, saat ini kita sudah bekerja sama dengan Jasa Marga bahwa setiap pintu tol itu sudah ada alat pengukur jumlah kendaraan yang melintas.

"Jadi nantinya sudah diterapkan strategi untuk pengaturan lalu lintasnya di jalan lintas Utara, lintas tengah, dan Selatan tadi ada penumpukan itu akan diukur mulai dari jalan tol," pungkasnya.