Kekerasan Aparat

Polri Bantah Bentrokan di Rempang-Batam Makan Korban 

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menampik adanya korban luka ataupun jiwa dalam seteru konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan di Gedung Bareskrim Polri, Jumat (8/9). Foto: Andi M/apahabar.com

apahabar.com, JAKARTA - Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menampik adanya korban luka ataupun jiwa dalam seteru konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

"Jadi, tidak ada korban, saya ulang, tidak ada korban dalam peristiwa kemarin," kata Ramadhan di Gedung Bareskrim, Jakarta, Jumat (8/9).

Menurutnya, informasi yang beredar luas terkait adanya korban siswa pingsan hingga balita meregang nyawa merupakan hoax. Teranyar, situasi kini sudah kondusif.

"Kita sudah lakukan pengecekan itu tidak benar," tegas dia.

Baca Juga: Polisi Tangkap 8 Orang Usai Bentrok Pecah di Pulau Rempang Batam

Meski demikian, Ramadhan menuturkan bahwa tembakan gas air mata hanya mengakibatkan gangguan untuk sementara.

Bentrokan antara polisi dengan warga Pulau Rempang, Batam, pecah pada Kamis (7/9) kemarin. Masyarakat setempat menolak rencana pembangunan proyek nasional Rempang Eco City.

Bentrok itu terjadi ketika petugas gabungan dari Polri, TNI, Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan Satpol PP akan melakukan proses pengukuran untuk pengembangan kawasan tersebut oleh BP Batam.

Baca Juga: Polisi Tangkap Dua Pelaku Tambang Pasir Ilegal di Batam

Sebagian masyarakat adat menolak direlokasi imbas proyek ini karena khawatir akan kehilangan ruang hidup mereka.

Total ada 10.000 warga dari 16 kampung adat dilaporkan terdampak Rempang Eco City.