Polisi Ungkap Penyebab Pelajar Tewas Tenggelam di Danau KCG Banjarbaru

Polisi mengungkap tewasnya pelajar, MAF (14) saat berenang di danau Kota Citra Graha (KCG) Banjarbaru, Sabtu (26/8/2023).

Lokasi tenggelamnya MAF di Danau KCG Banjarbaru. Foto-apahabar.com/Fida

apahabar.com, BANJARBARU - Polisi mengungkap tewasnya pelajar, MAF (14) saat berenang di danau Kota Citra Graha (KCG) Banjarbaru, Sabtu (26/8/2023).

MAF tewas saat berenang bersama delapan rekannya usai bermain futsal. Tadinya korban tidak ingin berenang, namun akhirnya memutuskan ikut turun. 

Kapolsek Liang Anggang, Banjarbaru, Kompol Yuda Kumoro Pardede mengungkap penyebab korban tenggelam lantaran tidak bisa berenang.

"Korban diduga tidak bisa berenang, namun ingin ikut mandi di kolam," ungkap Kapolsek Liang Anggang, Kompol Yuda Kumoro Pardede.

Kronologinya, kata Yuda, MAF bersama 8 orang temannya tiba di danau KCG, Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Liang Anggang pada pukul 11.00 Wita.

Setibanya di sana, mulanya mereka hganya duduk-duduk, namun kemudian berenang ke danau.

MAF sebutnya langsung ikut bercebur dan tak lama kemudian mulai tenggelam.

Salah seorang temannya berupaya menolong dengan memegang tangan korban.

"Karena tidak kuat menahan beban MAF, pegangan tangan pun terlepas dan MAF tenggelam. Kemudian teman-temannya meminta tolong kepada warga sekitar,” terangnya.

Setelahnya, pencarian dilakukan relawan setempat. MAF berhasil diangkat dari dalam danau pada pukul 13.30 Wita. Namun nahas, nyawanya tak tertolong.

“Korban meninggal dunia, selanjutnya dibawa ke RSD Idaman Banjarbaru untuk dilakukan visum,” tuntasnya.

Senada dengan penuturan salah satu teman korban yang juga ikut mandi di danau berinisial MY (14). Dia sempat memegang tangan MAF namun terlepas.

"Pas (saat, red) ulun pegang makin lama makin ke dalam, ya makanya ulun minta tolong ke orang," katanya.

Adapun yang berenang saat itu kata Yusuf ada sebanyak 9 orang. "Kami besembilanan, pulang main futsal. Kebetulan hari ini libur sekolah," tuntasnya.

Sementara itu, petugas penjaga Basran, acap kali dibuat kesal, karena meski sudah dilarang, namun masih ada saja orang yang berenang di danau KCG itu.

"Sudah dikasih tau berkali-kali, jangan diceburi jangan mandi di sini, apalagi gak ada yang jaga, gak ada awasi tapi masih aja diceburi," katanya di lokasi kejadian. 

Baca Juga: Makan Korban, Danau KCG Banjarbaru Bukan Area Berenang

Baca Juga: Relawan Evakuasi Korban Tewas Tenggelam di Danau KCG Banjarbaru Tanpa Bantuan Basarnas

Basran bilang, seandainya anak-anak yang mandi tadi langsung melapor padanya terkait temannya yang tenggalam, mungkin pihaknya akan langsung mencari ke dalam danau. 

"Mereka nyari sendiri dulu baru cari bantuan, kalau tadi langsung bilang, bisa kami bantu langsung," ucapnya. 

"Mulai tenggelam sampai diangkat memakan waktu satu jam lebih," sambung Basran. 

Walaupun titik lokasi tenggelam sudah ditemukan, korban MAF sulit diangkat ke permukaan secara manual.

Sehingga harus menunggu Basarnas datang. Akibat menunggu itu, katanya proses evakuasi ke permukaan menjadi lama. 

"Tadi sudah ketemu titik tenggelamnya tapi belum bisa angkat, napasnya kada kuat. Jadi nunggu Basarnas, katanya di jalan tapi ga sampai-sampai," kata dia.

"Jadi kami inisiatif angkat pakai pancing. Setelah inisiatif itu sekitar 1 jam baru bisa diangkat sambil ada yang nyelam juga," lanjut dia.

Baca Juga: Mengerikan! Honda Brio Libas Sejumlah Pengendara di Jalan A Yani Banjarbaru

Baca Juga: Terungkap Identitas Pengemudi Honda Brio Libas Sejumlah Pengendara Jalan A Yani Banjarbaru