Kasus pembunuhan

Polisi Ungkap Kronologi Pasutri Dibunuh Dukun Palsu di Kapuas Kalteng

Kasus pembunuhan pasutri di Kapuas, Kalteng berhasil diungkap jajaran Polres Kapuas. Keduanya dibunuh dukun palsu.

SW tersangka penganiayaan terhadap pasangan suami istri IR dan MS. Foto-apahabar.com/Irfansyah

apahabar.com, KUALA KAPUAS - Kasus pembunuhan pasangan suami istri (pasutri) di Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) berhasil diungkap jajaran Polres Kapuas. Keduanya dibunuh dukun palsu.

Polisi membeberkan kronologis pembuhuhan pasangan suami istri IR (30) dan MS (16) oleh pelaku SW (40). Kejadian bermula saat IR dan SW  sudah 3 tahun menikah namun belum memiliki anak.

Keduanya pun menemui SW mengharap bantuan. IR dan MS juga meminta bantuan SW sebagai paranormal atau dukun agar bisa menjadi kaya. 

"Tersangka SW memenuhi permintaan korban. Namun demgan syarat korban MS atau istri korban IR harus berhubungan dengan tersangka (perbuatan asusila)," ujar Kapolres Kapuas Akbp Kurniawan Hartono, Rabu (13/9).

Baca Juga: Ditangkap! Pembunuh Karyawan Indomaret Kapuas Kalteng

Seiring berjalannya waktu, korban MS tak kunjung hamil. Lalu, timbullah perkataan dari korban MS dan IR bahwa tersangka adalah dukun palsu.

Tidak terima perkataan itu, tersangka pun mengajak kedua korban untuk bertemu di ruas Jalan Lintas Palangka Raya-Buntok. Sesaat setelah bertemu, terjadilah percekcokan dan perkelahian antar IR dan dukun palsu SW.

Saat perkelahian, MS sempat berusaha untuk melerai IR dan SW. Malangnya, MS malah pingsan terkena pukulan.

"Dari perkelahian itu, korban pertama IR meninggal dunia karena terkena sabetan senjata tajam jenis mandau. Mayat korban kemudian diseret oleh tersangka kurang lebih lima ratus meter dari lokasi perkelahian," beber Kurniawan.

Baca Juga: BPBD Catat 313 Hektare Lahan Terbakar di Kapuas

Mayat korban IR kemudian dimasukan ke dalam parit dan ditutupi semak-semak. Setelah itu, tersangka membawa korban kedua, yakni MS yang masih dalam keadaan pingsan ke lokasi lain.

Di tengah perjalanan, MS siuman. Namun dia melihat tersangka kembali mencoba melakukan penganiayaan dan pemerkosaan. Korban pun berusaha kabur, namun belakang kepalanya dipukul oleh pelaku dengan balok hingga meninggal dunia.

"Mayat korban MS diseret kembali oleh tersangka lalu ditutupi semak-semak di sekitar lokasi tersebut. Setelah itu tersangka kembali ke Palangka Raya," ucap Kurniawan.