keracunan massal

Polisi Selidiki Keracunan Massal Leuwiliang Bogor

Polsek Leuwiliang sedang menyelidiki kasus keracunan massal warga Kolong Tonggoh, Kabupaten Bogor. Mereka ingin memastikan penyebabnya.

Update terkini warga kalong II yang menjadi korban keracunan masih menjalani perawatan di puskesmas Leuwisadeng, dan beberapa klinik 24, Selasa (19/12). Foto: apahabar.com/Zenal Abidin

apahabar.com, BOGOR - Polsek Leuwiliang sedang menyelidiki kasus keracunan massal warga Kolong Tonggoh, Kabupaten Bogor. Mereka ingin memastikan penyebabnya.

"Kami melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan juga mengambil sampel makanan," ungkap Kapolsek Leuwiliang Kompol Agus Supriyanto, Selasa (19/12).

Untuk sampel makanan sudah dikirim ke saksi ahli. Untuk selanjutnya dicek di laboratorium.

Baca Juga: Puluhan Warga Bogor Keracunan Makanan Hajatan

"Saat ini perkara masih penyelidikan dan pengumpulan barang bukti berupa sisa makanan, yang telah dikonsumsi warga Kalong Tonggoh," jelasnya.

Untuk diketahui. Kejadian ini bermula dari ratusan warga mengikuti tahlilan 40 harian. Momentum itu berlangsung, Minggu (17/12) tadi.

Selepas pulang tahlilan, sejumlah warga merasakan hal tak nyaman. Mual-mual hingga pusing. Keesokan harinya, mereka mulai berdatangan ke klinik maupun puskesmas.

Dokter Puskesmas Leuwisadeng tengah melakukan pemeriksaan kondisi warga yang menjadi korban keracunan makanan tahlilan di Kampung Tonggoh, Selasa (19/12), Apahabar.com, Foto:Zenal

Dua Pasien Dirujuk ke RSUD Leuwiliang

Total ada 121 warga yang menjalani penanganan medis. 94 orang di Puskesmas Leuwisadeng, 20 dirawat di Klinik Dokter Dirja, 6 di Klinik dokter Eka dan dua dibawa ke RSUD Leuwiliang.

"Yang kami berikan pengobatan, baik rawat jalan maupun rawan inap. Kebanyakan keluhan pasien pusing, mual dan juga muntah, ada yang diare," ungkap dokter jaga Puskesmas Leuwisadeng Ricky Julianto apahabar.com, Selasa (19/12).

Baca Juga: Puluhan Warga Diduga Keracunan Usai Hadiri Hajatan di Kadipiro

Untuk di Puskesmas Leuwisadeng total rawat jalan ada 71 orang. Sedangkan yang diinapkan sekitar lebih 39 warga. Hanya saja tak satu waktu. Karena terbatas dengan tempat tidurnya.

Sampai saat pihak puskesmas masih membuka penanganan. Karena masih ada sejumlah pasien yang datang.

"Untuk yang rujuk tadi kami sampai saat ini ada dua orang. Kenapa dirujuk? Karena yang satu keadaan yang kurang baik kemungkinan besar dehidrasi," tegas Ricky.