Polisi Selidiki Kasus Perempuan Terkapar Bersimbah Darah Tanpa Celana di Hotel Pelangi Banjarmasin

Polisi masih berusaha mengungkap kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang perempuan bernama Evi Kartika (25).

Seorang perempuan ditemukan terkapar bersimbah darah di Hotel Pelangi Banjarmasin. Foto- apahabar.com/Riyad

apahabar.com, BANJARMASIN - Polisi masih berusaha mengungkap kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang perempuan bernama Evi Kartika (25).

Evi Kartika, sebelumnya didapati terkapar dengan kondisi kepala bercucuran darah di kamar 307 di Hotel Pelangi, Jalan Sutoyo S, Teluk Dalam, Banjarmasin Tengah, Minggu (30/4).

Dia diduga kuat merupakan korban penganiayaan yang dilakukan oleh teman pria yang sebelumnya memang check-in bersama di kamar tersebut.

Dalam melakukan penyelidikan, saat ini, pihak kepolisian masih terkendala korban yang belum bisa dimintai keterangan.

Baca Juga: Seorang Perempuan Terkapar Bersimbah Darah Tanpa Celana di Hotel Pelangi Banjarmasin

"Korban masih belum bisa berhadir untuk memberikan keterangan," kata Kapolsek Banjarmasin Tengah, Kompol Pujie Firmansyah melalui Kanit Reskrim, Ipda Hendra Agustian Ginting, Senin (1/5) malam.

Kendati demikian, Ipda Hendra Agustian Ginting memastikan jika proses penyelidikan terus akan berjalan sesuai aturan yang ada.

Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan bernama Evi (25), ditemukan tergeletak dengan kepala bercucuran darah di kamar 307 Hotel Pelangi, Jalan Sutoyo S, Teluk Dalam, Banjarmasin Tengah, Minggu (30/4).

Perempuan yang beralamat warga Skip Lama, Antasan Besar, Banjarmasin Tengah itu diduga merupakan korban penganiayaan oleh teman lelakinya yang sebelumnya check-in di bersama di kamar tersebut.

Evi sebelumnya ditemukan tergeletak oleh salah seorang karyawan hotel bernama Adit (22).

"Saat didapati terkapar, tanpa celana. Tapi masih bernyawa," kata Adit.

Masih menurut Adit, sebelumnya dari dalam kamar tersebut, memang sempat terdengar ada percekcokan.

"Si perempuan sempat berteriak minta tolong," ungkapnya.

Tapi, kata Adit, saat didatangi dan pintu digedor, suara dari dalam seketika hening. "Digedor berkali-kali, tetap tak ada yang menyahut. Kami pun menjauh," ujarnya.

Lantas, ketika ingin mengganti sprei di kamar lain, Adit yang ketika itu lewat di depan kamar 307, melihat Evi sudah tergeletak dengan kepala mengeluarkan darah.

"Saya langsung menutupi tubuh yang terbuka dan mencari pertolongan kemudian memanggil ambulance," tuturnya.

Sejurus itu, ambulance yang bersamaan juga dengan pihak kepolisian datang ke lokasi kejadian.

Polisi langsung melakukan olah TKP, sedang korban dibawa ke Rumah Sakit Ulin Kota Banjarmasin.