Mayat Sekeluarga Kalideres

Polisi Masih Bimbang Soal Motif Mayat Sekeluarga Kalideres

Polda Metro Jaya belum bisa mengungkap motif dalam kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat yang terjadi beberapa waktu lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi (Foto: apahabar/Daffa)

apahabar.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya belum bisa mengungkap motif dalam kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat yang terjadi beberapa waktu lalu.

Dalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Kaliders, yang berlangsung Rabu (16/11), Kombes Pol Hengki Haryadi mengklaim ada kemajuan dari penyelidikan. Namun mereka belum bisa menyampaikan saat ini.

Penjelasan polisi juga masih mengambang soal motif. Pasalnya pasca olah TKP, Hengky mengungkap adanya temuan baru yang mereka kantongi, dan berhasil mematakan dugaan-dugaan lain yang beredar seperti kelaparan dalam rumah dan pengaruh sekte. Namun hal tersebut tidak dibeberkan secara terang.

“Ternyata ini kita memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang dari penyelidikan ini. Salah satunya terkait motif, kita bisa patahkan beberapa motif dan masih perlu pendalaman kembali,” ujar Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, di TKP, Rabu (16/11).

Baca Juga: Hasil Olah TKP Kalideres, Polisi Beber Temuan-Temuan Baru

Motif yang belum jelas, membuat polisi belum bisa membeberkannya pada media dan publik. Mereka sangat hati-hati dalam pengungkapan motif kasus ini, sehingga ikut melibatkan berbagai ahli dalam mengungkap apa penyebab kematian sekeluarga di Kalideres

“Ya nanti ada kesimpulan terakhir ya, kita enggak boleh sampaikan sekarang. Artinya banyak sekali temuan-temuan dari pada metode penyelidikan yang kami laksanakan dan banyak berkontribusi dari digital forensik untuk memberikan petunjuk yang sangat penting,” lanjutnya

Hengki kembali mengakui kasus kematian sekeluarga di Kalideres merupakan kasus yang rumit sehingga perlu kehati-hatian dan kerja sama lintas profesi dengan melibatkan para ahli untuk scientific crime investigation .

"Ini kasus yang rumit, perlu kehati-hatian. Dan ini memang perlu ahli yang nantinya akan menjelaskan,"ujarnya.