Kalsel

Polisi Belum Ungkap Sosok Misterius Saat MAN 1 HST Nyaris Terbakar

apahabar.com, BARABAI – Belum lagi selesai penyelidikan Polisi terhadap dugaan sabotase terbakarnya 4 bangunan sekolah di…

Police line membentang di salah satu kantin MAN 1 HST yang sebagian dindingnya gosong bekas terbakar, Kamis, (20/2).Foto-apahabar.com/HN Lazuardi.

apahabar.com, BARABAI – Belum lagi selesai penyelidikan Polisi terhadap dugaan sabotase terbakarnya 4 bangunan sekolah di Hulu Sungai Tengah (HST), kini dari salah satunya kembali mengalami hal serupa.

Jajaran Polres HST pun bergerak cepat usai mendapatkan adanya laporan kebakaran di MAN 1 HST, Kamis (20/2) dini hari tadi.

Sumber apahabar.com menyebutkan, dari kejadian itu ada 5 saksi yang diperiksa Polisi. Namun Polisi tidak menyebutkan siapa mereka yang diperiksa itu.

Sementara pantauan apahabar.com di lapangan, 3 orang pihak sekolah keluar dari Makopolres HST sekitar pukul 18.00. Salah satunya Kepala MAN 1 HST, Tri Joko Waluyo.

“Saya dari pukul 11.00 hingga ini tadi dimintai keterangan. Ada dua lagi dari pihak sekolah yakni, Darwis dan Yunus. Yang satunya lagi ada pihak dari Masjid Agung. Namun belum diperiksa,” kata Waluyo, sore tadi ditemui apahabar.com.

Waluyo berharap, kasus ini cepat diselesaikan agar menemukan titik terang. “Jadi tak ada lagi dugaan-dugaan,” kata Waluyo.

Dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres HST, AKP Dany Sulistiono malalui PS Paur Subag Humas, Aipda M Husaini mengatakan, pihaknya masih meminta keterangan saksi yang terdiri dari beberapa orang saksi.

"Masih pendalaman, masih pemeriksaan. Ada 3 saksi saat ini kita periksa," kata Husaini.

Disinggung terkait dugaan sabotase, baik sekolah sebelumnya yakni SDN 1 dan 2 Barabai, SDN Banua Jingah dan MAN 1 HST, Husaini menyebut belum bisa memastikan. Karena pihaknya pun masih menunggu hasil penyelidikan kasus-kasus itu.

“Untuk hasil penyelidikan sebelumnya itu, kami belum menerima dari Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri di Surabaya. Kasus baru ini kita juga masih proses penylidikan,” kata Husaini.

Sementara sosok misterius memakai topi hitam, jaket biru malam dan memakai sepatu yang muncul di MAN 1 HST hingga berita ini diturunkan, belum terungkap.

Polres HST pun belum memberikan tanggapan. Bahkan saksi yang diperiksa kepolisian menyebut tidak ada menyinggung itu dalam pertanyaan.

"Seingat saya, kepolisian pun tak menyinggung hal itu. Mungkin, masih fokus pada pemeriksaan saksi," terang Kepala Madrasah.

Seperti yang diberitakan apahabar.com sebelumnya pihak MAN 1 HST kali ini dikagetkan lagi dengan api yang berkobar pada dua dinding kantin sekolah dan temuan gorden bekas terbakar di ruang guru, Kamis (20/2) sekitar pukul 04.00.

Adalah Darwis seorang guru dan Yunus penjaga malam yang pertama kali mendapati kobaran api itu. Beruntung api bisa dikuasi sehingga tak menjalar ke bangunan lain. Hanya menghanguskan sebagian dinding kantin.

Diduga, dua titik api dan satu titik bekas terbakar itu sengaja dibakar oleh orang yang tak bertanggung jawab. Sebab pada titik api itu ditemukan ada beberapa bahan plastik yang menjadi media pembakaran.

Kasus kebakaran ini persis seperti kejadian pada MAN 1 dan 2 Barabai Timur awal Februari tadi yang saat ini masih didalami Tim Labfor Mabes Polri, Surabaya.

Terlihat pada 3 titik api di MAN 1 HST, ditemukan gayung dan bak sampah serta karpet bekas terbakar di dekat dinding yang juga terbakar.

Sementara di ruang guru, pihak sekolah mendapati gorden yang gosong akibat terbakar.

Pada waktu yang tak terlalu jauh saat kejadian kebakaran itu, dua alumni, Eddy dan Yusuf yang sedang bertugas menyiapkan agenda rutin tahunan di ruang pramuka, mendapati orang yang tak dikenal di area sekolah mereka.

Bertopi pet hitam, jaket biru malam dan memakai sepatu, begitu ciri yang diungkapkan Edy tentang orang musterius itu.

Bahkan dari pengakuan keduanya, orang itu sempat masuk ke dalam ruangan pramuka dan mebawa laptop.

Hanya saja, ketika Edy ingin masuk ke ruang pramuka, orang tak dikenal itu menyerahkan laptop ke tangannya.

“Itu sekitar pukul 04.15. Memang api sudah padam. Saat itu masih ada banyak BPK. Saat berpapasan itu dia menyerahkan laptop sambil berkata, ‘nih barang buhan kam, amankan’ (ini barang kalian, amankan, red),” cerita Eddy.

Sekitar pukul 06.00, rekan Edy yakni, Ucok ternyata juga sempat berpapasan dengan orang itu, sehingga mengenali ciri-cirinya dan memantau ke mana dia pergi.

Hingga akhirnya, orang tak dikenal itu, diciduk Ucok dan 2 rekannya pada salah satu rumah makan di Jalan Antasari.

“Karena jalannya lempang, ya saya sempat melihat dia berjalan. Sekitar pukul 06.00 kami menyisir jalan dan menemukannya di rumah makan itu. Lalu kami bawa ke sekolah,” kata Ucok.

Penampakan orang tak dikenal itu pun juga masuk cctv milik Masjid Agung Riyadhus Shalihin Barabai.

Pihak sekolah memanggil polisi untuk menangani kasus itu. Tak berselang lama anggota Polres HST mendatangi sekolah itu.

“Dari yang saya dengar, saat Polisi menanyai orang itu, dia mengaku dari Palangkaraya mau ke Banjarmasin. Dia juga mengaku pernah dipenjara selama 10 bulan akibat dituduh membakar rumah orang,” tutur Ucok.

Baca Juga: MAN 1 HST Nyaris Terbakar Lagi, Sosok Misterius Muncul

Baca Juga: Motor Senggol Truk, Warga Kapuas Tewas di Atas Jembatan Barito

Reporter: HN Lazuardi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin