Penyanderaan Kapten Philip

Polemik Uang Tebusan Pilot Susi Air: Polisi Membantah, OPM Ngotot

Polda Papua membantah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta Rp5 miliar sebagai uang tebus

Penyanderaan Pilot Susi Air Philip Mehrtens telah berlangsung selama lima bulan lamanya. Foto: Dok. TPNPB-OPM

apahabar.com, JAKARTA - Polda Papua membantah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta Rp5 miliar sebagai uang tebusan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.

"Saya sudah bilang ke rekan-rekan wartawan agar tidak diplesetkan karena Egianus dan teman-temannya tidak pernah meminta tebusan," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri, Senin (10/7).

Menurutnya, wacana uang tebusan muncul sebagai pemberian atau imbalan pembebasan Philip. Bukan permintaan dari TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya.

Baca Juga: [ANALISIS] Pembebasan Berlarut Pilot Susi Air Kapten Philip

Besarannya pun dibahas dalam rapat bersama Pemkab Nduga dan tokoh masyarakat di Kabupaten Mimika. Fakhiri, seperti dikutip dari Kompas.id, kemudian membatasi uang tebusan tak lebih dari Rp5 miliar.

Uang tebusan tersebut kemudian menjadi polemik. Bukan karena nominalnya, melainkan karena TPNPB-OPM merasa tak pernah meminta uang tebusan.

"Mau Rp 5 miliar atau Rp 10 miliar, kami tidak minta uang tebusan, kami tangkap pilot untuk minta Papua Merdeka," ujar Egianus Kogoya pemimpin kelompok TNPB-OPM penyandera Kapten Philip, dikutip dari video kiriman juru bicara mereka, Sebby Sembom, akhir pekan lalu.

TPNPB-OPM menyandera Philip untuk meningkatkan nilai tawar politik agar Papua merdeka. Termasuk menyediakan senjata serta amunisi bagi mereka.

Teranyar, TPNPB-OPM merasa aneh dengan bantahan Polda Papua. Mereka meyakini bahwa Fakhiri sendirilah yang mengatakan terkait uang tebusan tersebut.

"Itu aneh, kapolda Papua sendiri yang mengatakan bahwa uang tebusan Rp5 miliar sudah siap, tapi dia bantah lagi, ini aneh," ujar Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sembom dikonfirmasi apahabar.com, Senin (10/7).

Baca Juga: [ANALISIS] Pembebasan Berlarut Pilot Susi Air Kapten Philip

Sembom kemudian menagih kembali komitmen pemerintah untuk membuka ruang negosiasi. "Negosiasi di tempat dan dengan dimediasi oleh pihak yang netral," jelas Sembom.

Operasi penyelamatan Kapten Philip terus dilancarkan Satgas Damai Cartenz setelah TPNPB-OPM yang dipimpin Egianus Kogoya menyandera Kapten Philip di Kabupaten Nduga, 7 Februari 2023.

Penyanderaan terjadi setelah pilot berkebangsaan Selandia Baru itu mendaratkan pesawat pilatus milik maskapai Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Nduga.

TPNPB-OPM menjelaskan kondisi Philip Mehrtens baik-baik saja. Meskipun statusnya sebagai sandera, ia menganggap Philip adalah teman. 

"Kondisi kapten pilot jelas baik-baik saja, pilot warga negara Selandia Baru, Selandia baru adalah saudara. Sebab mendukung Papua Merdeka," tutupnya.