Praktik Korup Polisi

Polda Riau Kejar Bripka Andry Darma, Polisi Pembongkar Setoran ke Petinggi

Bripka Andry Darma Irawan yang mengobral cerita soal setorannya ke petinggi polisi Riau kini dijadikan DPO.

Bripka Andry Darma Irawan dan tangkapan layar unggahan yang viral. Foto: Twitter

apahabar.com, RIAU - Bripka Andry Darma Irawan seorang anggota polisi dari Polda Riau kini tengah dicari oleh Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah (Polda). Ia dicari untuk mengklarifikasi pernyataan kontroversialnya.

Ia kini sedang dicari oleh Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah (Polda) Riau. Dalam kasusnya itu Bripka Andry Darma Irawan absen dari dinasnya usai membongkar setoran ke atasannya, yang kemudian menjadi atensi publik.

"DPO sudah kita terbitkan. Kita lagi mencari dengan cara yang kita laksanakan," kata Kepala Bidang Propam Polda Riau Kombes Pol Johanes Setiawan saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (14/6).

Selain itu dikatakannya pihaknya memang dapat menghubungi Bripka Andry, namun ia masih enggan untuk menjawab.

"Bisa berkomunikasi dengannya, namun kadang dimatikan, ditutup. Dia tidak mau menjawab," lanjut Johanes.

Saat ini proses pemeriksaan terkait perkara tersebut masih terus berjalan. Dikatakan Johanes, apabila pemeriksaan telah rampung pihaknya akan segera menggelar sidang.

Diketahui sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan cerita seorang personel Brimob Polda Riau yang mengaku dimutasi tanpa alasan yang jelas.

Selain itu anggota polisi yang mengaku bernama Bripka Andry Wirawan dan bertugas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau di Manggala Junction Rokan Hilir (Rohil) ini juga dimintai mencari uang oleh sang atasan.

"Saya dimutasi demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru," tulis akun andrydarmairawan07.2 memberi keterangan.

Saat ini, Propam Polda Riau tengah mendalami kasus curhatan Bripka Andry yang viral di media sosial. Selain itu diketahui Kompol Petrus Hottiner Sima yang merupakan atasan Bripka Andry yang diduga menerima setoran uang tersebut telah dicopot sejak Maret.