apahabar.com, BANJARMASIN – Belum jelasnya penyebab kematian warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan, OSS (54) membuat Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Kalimantan Selatan turun tangan.
“Polda Kalsel langsung turun tangan. Bahkan, dari kemarin Pak Direktur (Direktorat Reskrimum) ada di Polres Tabalong,” ucap Kasat Reskrim Polres Tabalong, Iptu Matnur dihubungi apahabar.com, Rabu 23 Januari 2019.
Dia mengakui pihak kepolisian masih menyelisik apa motif kematian lelaki yang berprofesi sebagai Manager Commissioning and Operation di PT. Tanjung Power Indonesia tersebut.
“Kita masih melakukan pendalaman atas kasus kematian ini,” ucap perwira berpangkat dua balok tersebut.
Menurutnya, penanganan kasus ini berbeda dengan kasus kematian lainnya terlebih sejak pihak Ditreskrimum ikut turun tangan menuntaskan kasus tersebut.
Sejauh ini diketahui jasad pekerja listrik asal negeri Ginseng itu kini sudah dilimpahkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin. Hasil visum, menurut Matnur akan dikirim ke Rumah Sakit Polri di Surabaya guna pemeriksaan lebih lanjut.
“Ya sampel akan kita kirim ke Surabaya,” ungkapnya.
Sampai penyelidikan dirampungkan, Matnur meminta masyarakat jangan berspekulasi terkait kematian korban. Serahkan semua kepada pihak kepolisian. Sebab, dia menjamin kepolisian akan segera menuntaskan kasus tersebut secara profesional dan proporsional.
“Mohon doanya agar kasus ini segera terungkap,” ujarnya.
Sebelumnya warga perumahan Proper Green Village Blok B6 Nomor 23 Kelurahan Mabuun RT 19 Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong dikejutkan oleh penemuan jasad OSS. Jasad ditemukan menggantung di dalam kamar mandi dengan seutas kabel listrik yang terikat pada mesin penghangat air, Senin (21/1) sekira pukul 08.05 Wita. Tampak pula kedua kaki jasad masih menyentuh lantai WC. Meski demikian, diduga korban tewas karena bunuh diri.
Baca Juga:Stop Sebar Hoaks dan Foto Pekerja Korea yang Tewas Tergantung di Tabalong
Baca Juga:Pekerja Korea yang Tewas Tergantung di Tabalong Diautopsi
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah