Hot Borneo

PMK Masuk Kobar, TPHP Kalteng Terapkan Lockdown

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah masuk ke Kabupaten Kotawaringin Barat…

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPHP) Kalteng Riza Rahmadi. Foto-Antara

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah masuk ke Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng).

Puluhan hewan ternak di Kobar terpapar PMK yang mulanya muncul di Jawa Timur (Jatim).

Kini, sejumlah tindakan dilakukan Pemerintah Provinsi Kalteng untuk menanggulangi dan mengantisipasi penyebaran PMK tersebut agar tidak meluas.

Termasuk pada sejumlah hewan ternak yang terpapar di Kabupaten Kobar tersebut.

“Di Kalteng ada sejumlah hewan ternak sapi yang terpapar PMK yakni di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat dan saat ini telah dilakukan penanganan,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPHP) Kalteng Riza Rahmadi dikutip dari Antara, Rabu (18/5).

Sapi yang terkena PMK di Kobar ini tepatnya di Kecamatan Arut Selatan 38 ekor dan Pangkalan Lada 2 ekor. Terpaparnya sejumlah hewan ternak ini diduga lantaran adanya arus lalu lintas pengiriman ternak dari luar daerah yakni melalui pelabuhan di Kumai.

Terkait temuan ini sudah dilakukan lockdown kandang, serta sterilisasi. Untuk 40 ekor hewan ini terdapat di tiga peternak dan semuanya sudah dilakukan tindakan penanganan.

“Kami sudah menurunkan tim kesehatan hewan ke lapangan dan untuk seluruh kabupaten dan kota lainnya, juga telah dilaksanakan surveilans klinis oleh masing-masing pemkab,” jelasnya.

Riza memaparkan, surveilans mengantisipasi penyebaran PMK ini telah dilakukan di setiap kabupaten dan kota dengan ketentuan radius beberapa kilometer. Sementara ini tidak ada hewan ternak yang terkena kasus PMK kecuali Kotawaringin Barat.

“Jadi kami melaksanakan surveilans klinis dengan radius 10 kilometer, kami telah melakukan langkah-langkah antisipasi ini,” terangnya.

Dia menyatakan, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran juga telah menerbitkan surat edaran kewaspadaan terhadap PMK maupun lalu lintas ternak, agar masing-masing daerah bisa lebih waspada.

Lebih lanjut Kepala Dinas TPHP Kalteng ini mengatakan, sebagian pasokan kebutuhan daging ternak untuk konsumsi wilayah Kalteng dipasok dari Jawa Timur.

“Ini sudah di lockdown, jadi Jawa Timur tidak mengeluarkan hewan ternak sementara hingga saat ini,” ucapnya.

Untuk kebutuhan daging selain memanfaatkan pasokan mandiri dari para peternak di Kalteng, juga mendatangkan dari sejumlah daerah lain di Indonesia, di antaranya Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, hingga Bali.

Selain itu menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan daging bagi masyarakat juga terbantu dengan adanya ketersediaan daging beku seperti yang ada pada Bulog.