PLN UIP KLT Pastikan Pembangunan Kelistrikan Modern di IKN On Progress

Pembangunan kelistrikan yang modern di Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai bakal lebih menggairahkan investasi yang masuk.

Pembangunan kelistrikan modern di Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai bakal lebih menggairahkan investasi yang masuk. Foto-PLN

apahabar.com, BALIKPAPAN - Pembangunan kelistrikan modern di Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai bakal lebih menggairahkan investasi yang masuk.

Sebagai informasi, PLN sebagai pelaksana tugas penyediaan listrik di Ibu Kota Nusantara (IKN) berpegang teguh pada sistem kelistrikan yang modern dengan energi bersih, baru dan terbarukan.

Pembangunan IKN Nusantara yang mengedepankan estetika “Kota Hijau”, membuat PLN membangun beberapa proyek mulai pembangunan Gardu Induk (GI) 150 kV Kariangau Ext Arah GIS 4 IKN, SUTT 150 kV Kariangau Landing Point GIS 4 IKN, dan GIS 4 IKN. Serta, pembangunan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) pertama di Kalimantan Timur, dimana kabel transmisi dan peralatannya berada di bawah tanah.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Kalimantan Timur, Slamet Brotosiswoyo mengatakan, pihaknya mengapresiasi pembangunan yang dilakukan PLN di IKN.

Pasalnya, kebutuhan kelistrikan dinilai penting. Apalagi untuk investor. Jika tidak ada kepastian kelistrikan tentu tidak akan membuat minat bagi investor.

"Kepastian itu juga harus jelas, karena beberapa kawasan, ketika perusahaan atau investasi masuk, justru pembangunan kelistrikan tidak ada kepastian. Jadinya, mereka terpaksa membuat pembangkit sendiri," katanya.

Namun, ia yakin skema dan pembangunan kelistrikan yang dibangun di IKN nanti akan lebih menarik minat investor lokal dan asing.

Menurutnya, pihaknya melihat bahwa iklim investasi itu ada kaitannya dengan listrik. Untuk itu pihaknya mewakili pengusaha berharap, pembangunan kelistrikan di IKN nusantara dalam trek yang jelas.

“Dengan pembangunan kelistrikan di IKN, tentu makin banyak investor yang melirik IKN itu. Apalagi dengan pembangunan ramah lingkungan. Investor asing ataupun lokal semakin berminat, mengingat saat ini berlomba-lomba industri mencapai zero emission,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) kota Balikpapan Iwan Wahyudi menambahkan, upaya PLN untuk lebih dulu menyediakan sitem kelistrikan di IKN patut diapresiasi. Keberadaan kelistrikan ini, dapat menggairahkan investor untuk berinvestasi.

Menurutnya, investasi listrik mampu mendorong pertumbuhan industri nantinya di IKN Nusantara khususnya. “Listrik sangat penting dalam semua sektor termasuk ekonomi," imbuh Iwan.

Ia mengatakan, jika ingin mewujudkan IKN menuju masyarakat yang modern dan sejahtera, listrik harus menjadi prioritas untuk ditingkatkan. Secara pembangunan juga harus lebih modern. “Apa yang sudah dilakukan PLN dengan konsep kabel transmisi dan peralatannya berada di bawah tanah termasuk pembangunan modern,” ujarnya.

Selain itu, upaya yang dilakukan PLN untuk kelistrikan di IKN patut diapresiasi.

"Dengan demikian, tentu bagi kami kalangan pengusaha cukup senang. Karena ada kepastian kelistrikan di kawasan IKN. Kelistrikan ini juga kunci mengukur investasi masuk," tutur Iwan.

Pihaknya menyambut gembira jika ada industri listrik yang akan masuk di IKN pasti akan memberikan efek domino bagi semua sektor.

Perlu diingat, katanya, bahwa listrik adalah bagian dari infrastruktur penting untuk ekonomi suatu negara, bukan hanya dari sisi pembangunan tapi semua sektor apalagi ekonomi, pendidikan, kesehatan, dunia dirgantara dan lainnya.

Disisi lain, General Manager (GM) PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (PLN UIP KLT) Raja Muda Siregar menjelaskan, untuk IKN, pihaknya tengah membangun Gardu Induk (GI) 150 kV Kariangau Ext Arah GIS 4 IKN, SUTT 150 kV Kariangau Landing Point GIS 4 IKN, dan GIS 4 IKN.

Salah satu infrastruktur kelistrikan yang menunjang keindahan IKN yaitu SKTT 150 kV Landing Point GIS 4 IKN – GIS 4 IKN yang saat ini sedang dibangun. Infrastruktur ini merupakan bagian penting untuk mengubah transmisi yang sebelumnya dari Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV menjadi SKTT 150 kV.

"PLN UIP KLT melaksanakan apa yang sudah menjadi penugasan. Tentu kami memerlukan dukungan semua pihak agar pekerjaan ini bisa selesai sesuai target," ujarnya.