Kalsel

Pimpinan Rumah Banjar Absen Saat Audiensi, Buruh: Senangnya Omnibus Law

apahabar.com, BANJARMASIN – Pekerja Buruh Banua (PBB) Kalimantan Selatan (Kalsel) merasa kesal dengan sikap pimpinan DPRD…

Pekerja Buruh Banua (PBB) Kalimantan Selatan (Kalsel) merasa kesal dengan sikap pimpinan DPRD Kalsel. Foto: apahabar.com/Rizal Khalqi

apahabar.com, BANJARMASIN – Pekerja Buruh Banua (PBB) Kalimantan Selatan (Kalsel) merasa kesal dengan sikap pimpinan DPRD Kalsel.

Mereka yang berasal dari tiga serikat buruh, yakni FSPMI, KSPSI dan KSBSI akhirnya menarik diri dari audiensi yang sempat berlangsung, Senin (27/7) siang.

Dalam audiensi baru tadi, tak tampak Ketua DPRD Kalsel, Supian HK.

“Salah pilih wakil rakyat. Kecewa pimpinan dewan tak bisa hadir. Hanya diwakili ketua Komisi IV,” kata Perwakilan Aliansi Buruh, Yoeyoen Indharto.

Yoeyoen merasa jengkel, kedatangan ia dan rekan-rekan buruh-nya tak ditemui oleh satupun unsur pimpinan DPRD Kalsel. Padahal, kata dia, janji audiensi itu sudah lama dijadwalkan.

Setengah jam berjalan, dari pukul 10.30 – 11.05 audiensi yang dihadiri Ketua Komisi IV Muhamad Lutfi Saifuddin dan Anggota Komisi IV H Hasib tak berbuah apapun.

Buruh menolak menyampaikan sembilan poin aspirasi yang rencananya disampaikan saat audinensi.

“Untuk pandemi corona, rezim kita teramat sangat mengabaikan. Lebih senang membahas Omnibus Law lebih senang memasukkan tenaga kerja asing di Indonesia,” sambung Yoeyoen.

Omnibus Law dimaksud ialah Rancangan Undang-undang Cipta Kerja. RUU ini menuai polemik karena ditolak kalangan serikat pekerja.

Pasalnya, terdapat sejumlah pasal yang dinilai hanya menguntungkan pengusaha.

Beberapa pasal kontroversial itu mulai nilai besaran pesangon Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK berkurang, nasib karyawan status outsourcing tak jelas, sampai mengubah ketentuan cuti khusus haid bagi kalangan perempuan.

Sementara, Ketua Komisi IV mengaku mendapat mandat dari pimpinan DPRD Kalsel untuk beraudiensi dengan buruh.

“Saya ditugasi pimpinan untuk bertemu. Tadi sudah juga mengajak kawan-kawan,” kata Lutfi.

Lutfi menjelaskan sebelumnya buruh akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kalsel pada Rabu (22 /7) lalu. Namun para anggota dewan sedang sibuk kunjungan kerja.

Aksi unjuk rasa itu, dirubah menjadi janji temu audiensi. Buruh meminta, ketua DPRD atau pun unsur pimpinan hadir dalam audiensi itu. Namun sejak audiensi dimulai tak satu pun pimpinan dewan hadir.

Sementara, pantauan reporter apahabar.com di waktu bersamaan ada unsur pimpinan dewan yang berada di kantor. Yakni HJ Karmila Farksi Partai PAN dan HJ Mariana Fraksi Gerindra.

Editor: Fariz Fadhillah