Nasional

Pilkada 2020 di Tengah Pandemi, KPU Tambah Logistik Prokes di TPS

apahabar.com, JAKARTA – KPU terus melakukan penyesuaian dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Serentak 2020…

Oleh Syarif
Ilustrasi Pilkada di tengah pandemi Covid-19. Foto-Detikcom

apahabar.com, JAKARTA - KPU terus melakukan penyesuaian dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi. Salah satunya, menambah keperluan logistik sesuai prokes di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik menyampaikan sejumlah logistik tambahan ini berkaitan dengan perlengkapan protokol kesehatan Covid-19.

“Tadinya perlengkapan TPS itu hanya yang berkaitan dengan proses pemungutan dan penghitungan suara. Sekarang kita menambah banyak sekali, ada 13 item yang harus disiapkan oleh TPS nanti ketika hari pemungutan suara,” kata Evi dalam konfrensi nasional secara virtual bertajuk ‘Penyelenggaraan Pilkada di Era Pandemi’, Rabu (14/10/2020).

Dalam pemungutan suara nanti, TPS akan ditambah perlengkapan tempat cuci tangan dan sabun, atau setidak-tidaknya hand sanitizer. Tak hanya itu, TPS juga akan menyediakan sarung tangan plastik untuk pemilih dan sarung tangan medis bagi petugas.

TPS juga akan menyediakan masker, pelindung wajah (face shiled), tempat sampah, hingga disinfektan. Evi menyebut, disinfektan digunakan untuk keperluan sterilisasi TPS sebelum pemungutan suara berlangsung dan di pertengahan waktu pemungutan suara.

Selain itu, kata dia, TPS juga akan menyediakan alat pengukur suhu tubuh. Sebelum masuk ke TPS, pemilih dicek suhu tubuhnya dan dipastikan tak bersuhu tubuh sama dengan atau lebih dari 37,3 derajat Celcius.

“Untuk mereka yang memiliki suhu tubuh 37,3 derajat Celcius itu kita siapkan di sekitar TPS ada ruang khususnya. Sehingga tidak berdekatan dengan petugas kita dan pemilih yang lain,” ujarnya dikutip apahabar.com dari Sindonews.

Selain itu, TPS juga akan menyediakan alat tetes tinta. Evi menyebut, di Pilkada 2020 pemilih yang sudah menggunakan hak pilihnya tidak lagi diminta mencelupkan jari ke botol tinta. Sebagai gantinya, pemilih akan ditetesi tinta. Metode ini dinilai dapat mencegah penularan COVID-19.

Setiap TPS juga akan dilengkapi dengan dua baju hazmat. Baju ini disiapkan bagi petugas untuk mengantisipasi pemilih yang sakit saat datang ke TPS.

“Inilah perlengkapan-perlengkapan TPS yang kita siapkan dalam rangka untuk menegakkan protokol kesehatan di hari pemungutan suara,” katanya.