Kalsel

Pilih Kasih, Sopir Truk Keluhkan Feri Penyeberangan Martapura Baru

apahabar.com, BANJARMASIN – Feri penyeberangan di Dermaga Martapura Baru, Kota Banjarmasin tidak sepenuhnya menjadi alternatif utama…

Oleh Syarif
Sejumlah truk berjejer ngantre di feri penyeberangan Martapura Baru. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN - Feri penyeberangan di Dermaga Martapura Baru, Kota Banjarmasin tidak sepenuhnya menjadi alternatif utama mobil besar bisa menuju Kabupaten Barito Kuala (Batola).

Buktinya, beberapa supir truk masih tertahan di sekitar dermaga. Alasannya gegara Landing Craft Tank (LCT) tersebut hanya memprioritaskan truk biasa. Sedangkan angkutan berat jenis tronton, fuso dan lainnya masih dikesampingkan.

"Katanya kapal bantuan, padahal sama-sama kita mencari uang," keluh Supriyanto, sopir truk.

Karenanya, ia mengakui sudah lima hari berada di sini gegara tidak mendapatkan tempat di LCT Dermaga Martapura Baru.

Uang bensin dan upahnya sebagai supir hampir habis untuk kebutuhan sehari hari.

Niat menuju Kabupaten Tabalong untuk mengantarkan barang juga tertunda.

"Untung dari kantor ada uang makan tambahan," katanya.

Meski begitu, ia mengaku lebih memilih dermaga Martapura Baru ketimbang pesaingnya di Sungai Alalak.

Penyeberangan feri milik swasta tersebut dinilainya memiliki tarif yang tak menentu.
Harganya terus meningkat seiring jumlah angkutan yang menggunakan penyeberangan.

Dirinya pun hanya sekali melakukan layanan penyeberangan feri di Alalak. "Tarif di feri Alalak terus naik setiap minggu," ucapnya.