KTT Ke 42 ASEAN

Pilar Keberlanjutan pada KTT ASEAN, Kaum Muda Deklarasikan Dukungan

Kaum muda mendeklarasikan dukungan pilar Keberlanjutan atau Sustainability pada Keketuaan Indonesia di KTT ASEAN 2023.

Ilustrasi - Sejumlah mahasiswa mengikuti program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya), yang digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Foto: Humas Kementerian ESDM

apahabar.com, JAKARTA - Kaum muda mendeklarasikan dukungan pilar Keberlanjutan atau Sustainability pada Keketuaan Indonesia di KTT ASEAN 2023.

Deklarasi yang berlangsung pada acara ASEAN Youth Movement Sustainability Week: Clean Energy for Better Sustainability di Malang, Jawa Timur, Sabtu (6/5), diwakili mahasiswa Jatim yang tergabung dalam Society Renewable Energy (SRE) Indonesia dan SRE Universitas Brawijaya.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, selaku SEO Keketuaan ASEAN Bidang Energi, yang diwakili Pramudya sebagai Koordinator Perencanaan Pembangkitan Tenaga Listrik dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (7/5), mengatakan deklarasi berisi komitmen anak muda dalam mendukung energi berkelanjutan menuju net zero emission (NZE) di Indonesia.

Aksi yang dilakukan adalah meningkatkan kesadaran dan advokasi anak muda untuk energi berkelanjutan di Indonesia; menciptakan ruang bagi pemuda untuk belajar dan berkontribusi secara proaktif mendorong energi berkelanjutan pada semua forum publik; dan meningkatkan kontribusi nyata dalam program energi berkelanjutan di Indonesia.

Baca Juga: Dua Dokumen Inisiatif Indonesia pada KTT ke-42 ASEAN Sepakat Didukung

"Melalui berbagai aksi ini diharapkan ke depan semakin banyak minat dan keterlibatan anak muda sebagai sumber daya manusia masa depan yang memiliki pengetahuan dan keterlibatan terhadap aksi energi berkelanjutan di Indonesia," ujarnya.

Menurut Pramudya, Kementerian ESDM mendorong komitmen anak muda pada momentum Keketuaan Indonesia pada forum ASEAN 2023.

Pada acara tersebut, anak muda diberikan bekal untuk memperluas wawasan dan membangun kemampuan berkontribusi dalam transisi energi yang menjadi bagian dari pilar Sustainability.

Sektor energi menjadi salah satu bagian dari pilar Sustainability yang menyokong Keketuaan Indonesia di ASEAN bersama dua pilar lainnya yakni Recovery and Rebuilding dan Digital Economy.

Baca Juga: Akomodasi Terapung dalam ASEAN Summit, Pelni Siagakan KM Sinabung

Pramudya mengatakan untuk mencapai target transisi energi menuju NZE, peran pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) akan sangat krusial.

"Transisi energi di sektor ketenagalistrikan memproyeksikan kapasitas pembangkit akan mencapai 741 GW dengan 100 persen berasal dari pembangkit EBT. Selain pengembangan pembangkit EBT, interkoneksi antarpulau juga diperlukan untuk sharing resources EBT," ungkapnya.

Pramudya melanjutkan guna mencapai target NZE pada 2060 atau lebih cepat, membutuhkan banyak tenaga ahli dan terampil di bidang transisi energi khususnya EBT, sehingga harus dimanfaatkan pemuda/pemudi Indonesia.

Wakil Direktur USAID Indonesia Erin Nicholson menjelaskan, sebagai mitra Kementerian ESDM, pihaknya menyadari pentingnya menggaungkan suara kaum muda untuk mempercepat transisi energi Indonesia melalui inisiatif seperti rangkaian acara Youth Movement Sustainability Week.

Baca Juga: Pangsa Perdagangan ASEAN ke Korea, Menkeu: Naik 82,8 Persen Sejak 2003

"Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan dan kami mendukung keterlibatan mereka dalam upaya memperluas layanan energi yang andal dan merata di Indonesia," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Internasionalisasi Universitas Brawijaya Andi Kurniawan menyampaikan pentingnya peran anak muda dalam pengembangan teknologi dan energi terbarukan.

"Problem renewable energi memiliki tantangan berupa teknologi. Menurut Einstein, teknologi dibuat untuk menyejahterakan manusia, namun yang terjadi teknologi juga bisa membuat pemusnah manusia. Kalau tidak mempertahankan dan tidak diteruskan, akan menjadi kutukan demografi," ujarnya.

Baca Juga: UMKM Labuan Bajo Yakini KTT ASEAN Mampu Tingkatkan Penjualan

Pada Keketuaan ASEAN ini, Kementerian ESDM mendorong seluruh anggota ASEAN mendeklarasikan target NZE dalam ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) ke-41 pada Agustus 2023.

Komitmen bersama ini akan menjadi dasar roadmap NZE ASEAN yang dapat digunakan sebagai rencana aksi transisi energi yang adil, terjangkau, andal, dan berkelanjutan dengan prinsip no one left behind sesuai dengan kondisi ekonomi dan sosial serta prioritas masing-masing negara ASEAN.