Pemilu 2024

Pidato di Monas, Anas Desak Pelaku Kezaliman Untuk Bertobat

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum menilai semua orang harus setara di mata hukum

Anas pidato di Monas. (Foto: apahabar.com/Aditama)

apahabar.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum mendesak para pelaku kezaliman politik untuk merenungi perbuatannya dan bertobat.

Dirinya berpesan semoga tak ada lagi kejadian yang menimpa anak bangsa sebagaimana dirinya menjadi tumbal hukum dalam kasus mega korupsi Hambalang.

"Saya ingin mengirim pesan bagi yang pernah melakukan kezaliman hukum tolong itu dihentikan, jangan diulangi lagi. Boleh terjadi pada Anas tapi tidak boleh terjadi pada anak-anak bangsa lain," ujarnya pada wartawan di Monas, Sabtu (15/7).

Baca Juga: PKN Gelar Munaslub, Resmi Tunjuk Anas Urbaningrum Jadi Ketua Umum

Ia berharap kasus yang menjeratnya bisa menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia dan tidak terulangi kembali.

"Saya ulangi boleh kezaliman hukum pada Anas, boleh persekusi hukum pada Anas karena memang terjadi, tapi harus ada hikmah yang dipetik bangsa ini bahwa tidak boleh terjadi lagi pada anak bangsa Indonesia. Apapun agamanya, apapun suku, apapun ras, apapun partainya, apapun warna kulitnya, apapun orientasi politiknya," tukasnya.

Baginya bangsa yang besar harus menunjung hukum yang berkeadilan, dimana semua orang harus punya derajat yang sama di mata hukum.

"Tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah. Bangsa harus bediri tegakdi atas hukum yang sama. Posisinya setara posisinya egaliter. Tidak ada yang istimewa karena semua istimewa di depan merah putih,  untuk masa depan lebih baik," lanjutnya.

Baca Juga: Pidato 'Gantung Anas di Monas' Menggugat Penegakan Keadilan Indonesia

Lebih lanjut, dirinya juga mendesak para pelaku kezaliman tersebut untuk bertobat meski dirinya tidak menyebut secara spesifik siapa pihak yang telah menjegalnya.

"Saya ingin katakan bahwa bagi yang pernah melakukan kezaliman hukum bertaubatlah, bertaubatlah. Kemudian minta maaf pada yang menciptakan manusia. Menciptakan kita semua," pungkasnya.