Kalsel

Petugas Mulai Keteteran Amankan Titik Api di Kalsel

apahabar.com, BANJARBARU – Jumlah titik api di Kalsel meningkat. Dari 314 menjadi 324 dibandingkan hari kemarin….

Penampakan lahan yang terbakar dari udara. Foto-dok apahabar.com/Wahyu

apahabar.com, BANJARBARU – Jumlah titik api di Kalsel meningkat. Dari 314 menjadi 324 dibandingkan hari kemarin.

Otomatis, asap dari dampak kebakaran lahan juga meningkat dan mulai dirasakan warga.

Peningkatan jumlah titik api ini ditambah kendala lain di lapangan, membuat tim gabungan pengamanan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai keteteran.

“1 titik hotspot belum bisa dikendalikan itu di kiri embung belakang bandara yang baru kemaren munculnya. Dan ini memerlukan banyak tim untuk bekerja” ujar kepala pelaksana BPBD Kalsel, Wahyudin saat ditemui apahabar.com di VIP Lanud Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kamis (12/09).

Apalagi terangnya, saat memadamkan api kesulitan mendapatkan air di sekitar lokasi lahan terbakar. “Kendalanya disekitar titik yang terbakar, airnya sudah kering. Sekarang kami memasang kolam plastik yang airnya diambil dari sumber lain. Supaya lahan gambut terus basah” Jelasnya.

Disamping itu, kecepatan angin yang bertiup juga jadi salah satu kendalanya yang harus dihadapi.

Pasalnya, angin yang bertiup membuat api membesar di semua titik, sehingga tidak mudah untuk dipadamkan.

“Titik hotspot tadi menyebabkan asap, yang berdampak terhadap penerbangan. Yang mana pada hari ini dan sebelumnya terjadi keterlambatan keberangkatan pesawat,” ungkap Wahyudin.

Ia berharap kedatangan Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto turun langsung ke lokasi Karhutla siang tadi, dapat jadi terobosan baru bagi penegakan hukum untuk membuat aturan bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan.

“Karena pada rapat koordinasi terbatas dengan presiden, yang mana salah satunya permintaan presiden untuk penegakan hukum lebih di tingkatkan. Karena di Kalsel paling sedikit kasus karhutla dari laporan rescue ada 57 kasus yang terdata,” ujarnya mengakhiri.

Sementara itu, staff ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Masda TNI Purnawirawan, Bonar Hutagaol menyarankan kepada pemerintah daerah agar menyediakan tempat penyimpanan air buatan. Sehingga tak ada kendala lain dalam mengatasi kesulitan air saat pemadaman titik hotspot di Kalsel.

“Bantuan untuk membuat kanal atau embung sehingga pada musim hujan air itu tertampung dan akan dimanfaatkan untuk penyiraman pada saat panas (kemarau) seperti ini,” sarannya.

Baca Juga: Kalsel Diteror Kabut Asap, Wakapolri Minta Pemda Proaktif

Baca Juga: Heli Water Boombing Mendarat Darurat di Banjarbaru, Ada Apa?

Baca Juga: Teror Karhutla di Tanah Laut Terus Terjadi

Baca Juga: Terungkap! 6 Titik Hotspot Ini Jadi Penyumbang Asap di Area Bandara

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin