Kalsel

Petani Tewas Disambar Petir di Tabalong, Polisi Turun Olah TKP

apahabar.com, TANJUNG – Polsek Pugaan bersama Tim Inafis Satreskrim Polres Tabalong mendatangi tempat kejadian perkara (TKP)…

Oleh Syarif
Tim Inafis Satreskrim Polres Tabalong melakukan olah TKP di lokasi petani warga Desa Tamunti yang tersambar petir. Foto-Istimewa

apahabar.com, TANJUNG – Polsek Pugaan bersama Tim Inafis Satreskrim Polres Tabalong mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) seorang petani yang tersambar petir hingga meninggal dunia di sawah Pulau Desa Tamunti RT 01 Kecamatan Pugaan.

Hasil pemeriksaan Visum Et Repertum Mayat oleh dr Rafika (Dokter Puskesmas Kelua) pada jenazah korban terdapat luka bakar diduga akibat disambar petir.

Kapolres Tabalong AKBP M Muchdori melalui Kapolsek Pugaan, Ipda Heri Siswoyo membenarkan petugas Inafis sudah melakukan olah TKP dan meminta laporan hasil Visum Et Repertum Mayat dari dokter.

Pemeriksaan Visum Et Repertum Mayat dari dokter, hasil sementara terdapat luka robek di bagian kepala dengan kurang lebih panjang 5 cm, lebar 1 cm dan dalam 2 cm.

Selain itu, terdapat luka bakar kurang lebih 13 persen (diduga akibat tersambar petir ) di bagian sekitar dada dan bagian leher kurang lebih dengan panjang 24 cm, lebar 30 cm.

“Dari hasil visum tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, baik benda tajam maupun benda tumpul,” jelas Heri kepada media ini, Kamis (17/6).

Kata Heri lagi, pihak Keluarga keberatan dan menolak untuk dilakukan otopsi.

” Selanjutnya pihak keluarga membuat surat pernyataan penolakan untuk dilakukan autopsi, ” jelasnya.

Sebelumnya, seorang buruh tani dikabarkan tersambar petir hingga meninggal dunia di sawah Pulau Desa Tamunti RT 01, Kecamatan Pugaan, Tabalong.

Kejadiannya, Rabu 16 Juni sekitar pukul 15.00 Wita. Korban adalah warga desa setempat

Menurut Iptu Heri, kejadian bermula dari korban di hari itu sekitar pukul 13.30 Wita berangkat menuju sawah Baruh Pulau untuk kerja sebagai petani (mengambil upah) menanam padi bersama dengan Pemilik lahan, Mahmudi.

Sekitar pukul 14.45 Wita turun hujan lebat, kemudian pemilik lahan memerintahkan semua orang yang bekerja untuk berhenti, lalu mereka semua berjalan pulang ke rumah.

“Dalam perjalanan tersebut korban diduga terkena sambaran petir, setelah itu oleh warga dievakuasi menuju Puskesmas Kelua, namun korban dinyatakan sudah meninggal dunia,” pungkas Iptu Heri Siswoyo.