Tak Berkategori

Petakan Profil Keselamatan, Adira Insurance Lirik Jakarta hingga Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) baru-baru tadi melakukan studi pemetaan terhadap…

PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) baru-baru tadi melakukan studi pemetaan terhadap profil keselamatan jalan di 15 kota besar di Indonesia. Foto: Adira for apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN – PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) baru-baru tadi melakukan studi pemetaan terhadap profil keselamatan jalan di 15 kota besar di Indonesia.

Menariknya, dari belasan kota itu meliputi DKI Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, Padang, Palembang, Balikpapan, Samarinda, dan Makassar, ada nama Banjarmasin.

RISET turunan program CSR "I Wanna Get Home Safely" milik Adira itu berangkat dari tingginya fatalitas kecelakaan di Indonesia.

Sekadar diketahui, menurut data kepolisian yang dihimpun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (2017), rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan di Indonesia.

Data yang sama pun menyatakan 3 penyebab utama kecelakaan lalu lintas antara lain; faktor manusia (61%), yang berkaitan dengan kemampuan serta karakter pengemudi, faktor prasarana dan lingkungan (30%), dan faktor kendaraan (9%).

Hasil riset profil keselamatan jalan disajikan pihak Adira Insurance dalam webinar bertajuk "Indonesia Bangkit: Pulihnya Mobilitas dan Tingkatan Kesadaran Berperilaku Aman dan Selamat Saat Berada di Jalan, Selasa 30 Maret kemarin.

Direktur Adira Insurance, Wayan Pariama, menyatakan berdasarkan hasil riset yang digelar sejak Oktober-Desember 2020 dengan 1.500 responden ini, menunjukkan bahwa rata-rata indeks keselamatan berkendara di kota-kota besar mencapai 76%.

Nilai tersebut didapat dari aspek pengetahuan/knowledge mencapai 87%, aspek sikap/attitude mencapai 83% serta aspek perilaku/behavior memiliki indeks terendah yaitu 58%.

"Kami berharap riset ini dapat membantu mendefinisikan indeks keselamatan berkendara dari pemetaan profil berkendara masyarakat Indonesia dan mengukur risiko dari perilaku masyarakat Indonesia di jalan. Risiko dalam temuan ini tentunya harus dikelola untuk dapat mewujudkan keselamatan jalan. Kami juga berharap riset ini dapat menjadi inspirasi maupun referensi bagi Pemerintah, komunitas, lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta lainnya dan masyarakat untuk menerapkan sistem tata kelola keselamatan jalan yang lebih baik di Indonesia," ujar Wayan, dalam siaran persnya kepada apahabar.com, Kamis (1/4).

Dalam kesempatan webinar tersebut, Wayan juga mengingatkan keselamatan jalan merupakan tanggung jawab semua pihak. Makanya, pihak Adira Insurance turut terlibat dalam memetakan persoalan ini.

"Kami berharap webinar ini dapat membangun kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya berperilaku aman dan selamat saat di jalan, terutama saat ini seiring dengan pulihnya mobilitas pasca pandemi. Oleh sebab itu, kami menggandeng pakar-pakar ahli dalam merumuskan penerapan keselamatan jalan dan mewujudkan keselamatan berkendara yang semakin baik dari waktu ke waktu di Indonesia," tutup Wayan.

Adapun webinar kali ini juga dihadiri oleh AKBP Danang Sarifudin, selaku Kasi Produk Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri, Rohmat Purnadi selaku Head of Business Digest, Wayan Pariama, Head of Government Relations Adira Insurance serta Darmaningtyas selaku Ketua INSTRAN (Institut Studi Transportasi). (*)