News

Pesawat Pengintai Australia Dicegat Jet Tempur China di Ruang Udara Internasional

apahabar.com, SIDNEY – Kementerian pertahanan Australia menyatakan sebuah pesawat pengintai milik Angkatan Udara Australia (RAAF) dicegat…

Arsip – Sebuah pesawat Boeing P-8 Poseidon dari Angkatan Laut AS terbang selama pameran militer udara dan laut internasional memperingati seratus tahun Penerbangan Angkatan Laut Spanyol, di atas pantai dekat pangkalan udara angkatan laut di Rota, Spanyol selatan, 16 September 2017. Foto-Reuters/Jon Nazca via Antara/as

apahabar.com, SIDNEY – Kementerian pertahanan Australia menyatakan sebuah pesawat pengintai milik Angkatan Udara Australia (RAAF) dicegat oleh sebuah jet tempur China di Laut China Selatan pada Mei lalu.

Pesawat intai maritim P-8 itu dicegat oleh jet tempur J-16 China dalam “aktivitas rutin pengintaian laut” di ruang udara internasional di kawasan itu pada 26 Mei, kata kemhan dalam pernyataannya.

“Pencegatan itu menyebabkan manuver berbahaya yang mengancam keselamatan pesawat P-8 itu dan awaknya,” kata kemhan, Minggu (5/6) dilansir Antara.

Kemhan mengatakan pemerintah Australia telah menyampaikan keprihatinan atas insiden tersebut kepada pemerintah China.

Kedutaan besar China di Australia belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Australia sebelumnya mendukung pernyataan Amerika Serikat bahwa klaim China atas pulau-pulau sengketa di Laut China Selatan tidak sesuai dengan hukum internasional.

Kemhan mengatakan selama beberapa dekade pihaknya telah melakukan pengintaian laut di kawasan itu dan “melakukannya sesuai hukum internasional, melaksanakan hak kebebasan navigasi dan penerbangan di atas perairan dan ruang udara internasional”.

Hubungan antara Australia dan China, dua mitra perdagangan utama, belum lama ini terganggu oleh meningkatnya pengaruh China di Pasifik setelah Negeri Tirai Bambu itu mencari kesepakatan keamanan regional dengan sejumlah negara di kawasan tersebut.

Pada Mei pula, sebuah kapal intelijen China terdeteksi berada di pantai barat Australia dalam jarak 50 mil laut (92,6 km) dari sebuah fasilitas pertahanan sensitif yang digunakan kapal-kapal selam Australia, AS dan sekutunya.

Pada Februari, China dan Australia saling berbalas pernyataan setelah Australia mengatakan salah satu pesawat patroli lautnya mendeteksi sinar laser dari sebuah kapal AL Tentara Pembebasan Rakyat China yang diarahkan ke pesawat itu.