Pesawat Masih Menumpuk-Sering Terlambat di Bandara Soetta, PR untuk Kemenhub

Keterlambatan pesawat masih kerap terjadi di Bandara Soekarno Hatta, khususnya di musim libur Natal dan Tahun baru 2023.

Menteri Perhubungan Budi Karya Meninjau Umrah Lounge Bandara Soekarno Hatta Tangerang. Foto: apahabar.com/Thomas

apahabar.com, JAKARTA - Keterlambatan pesawat masih kerap terjadi di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), khususnya di musim libur Natal dan Tahun baru (nataru) jadi pekerjaan rumah (PR) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan keterlambatan terjadi akibat menumpuknya pesawat di bandara ketika waktu tertentu (Golden Times). 

"Jadi di sini ada istilah golden times yaitu pagi dan sore. Akibatnya pesawat antri saat take off landing dan mengakibatkan keterlambatan," ucapnya kepada media di Umrah Lounge Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Jumat (23/12). 

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Naik Jelang Nataru, Penumpang Mengaku Terbebani

Untuk mengatasi masalah tersebut, Kemenhub memastikan akan mengatur waktu kepada pesawat untuk bisa menetap di bandara.

"Meskipun itu golden time tetap ada maksimal per jam itu berapa, supaya mereka ada spread kehadiran sekian," ujarnya. 

Tidak hanya itu, dirinya juga akan mengusahakan untuk meminimalisir jumlah pesawat yang menginap di Bandara Soetta. 

"Mereka itu menginapnya tidak di Jakarta. Menginap di Medan sampai sini pagi, terus baru berangkat lagi. Sehingga maksimalisasi aircraft pesawat itu maksimal tetapi tidak tertumpuk pada jam tertentu," imbuhnya. 

Baca Juga: Selama Libur Nataru, 402 Pesawat Siaga Operasi

Sebagai Bandara yang sudah mengoperasikan tiga runway, sudah selayaknya bandara Soetta bisa memiliki jumlah antrian pesawat kurang dari tiga pesawat. 

"Sekarang itu antriannya masih 7, mestinya tidak boleh lagi ngantri lebih dari 2 atau 3 pesawat," tuturnya. 

Kedepannya Kemenhub juga mengajak maskapai yang ada untuk bekerja sama menyelesaikan permasalahan golden time

"Oleh karenanya saya butuh satu kerjasama dengan maskapai untuk me-manage itu lagi," tutupnya.