Pesan Gubernur Kalsel Jelang Nataru 2025: Jaga Banua Tetap Kondusif

Melalui Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kalimantan Selatan, Ahmad Bagiawan, Gubernur Kalsel, H Muhidin berpesan agar masyarakat dan aparat bekerja sama dala

Operasi lilin intan 2024 amankan perayaan Nataru 2025. Foto: Adpimprov Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU - Melalui Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kalimantan Selatan, Ahmad Bagiawan, Gubernur H Muhidin berpesan agar masyarakat dan aparat bekerja sama dalam menciptakan situasi kondusif menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Pesan itu disampaikan saat apel gelar pasukan Operasi Lilin Intan 2024 di halaman RTMC Ditlantas Polda Kalsel di Banjarbaru, Jumat (20/12).

"Semoga persiapan pengamanan Natal dan tahun baru yang telah dilakukan dapat berjalan dengan lancar," tutur Bagiawan.

Peran masyarakat disebut juga sangat penting dalam mendukung kelancaran operasi lilin intan 2024. "Seluruh elemen harys turut aktif menjaga lingkungan masing-masing. Termasuk melaporkan jika menemukan hal-hal  mencurigakan," imbuhnya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan kesiapan operasional, termasuk kesiapan sarana dan prasarana.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan seluruh masyarakat Kalimantan Selatan dapat menikmati libur Nataru dengan rasa aman dan damai.

Operasi lilin intan 2024 merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan untuk memastikan keamanan selama momen libur akhir tahun.

Dalam operasi ini, pengamanan akan melibatkan berbagai unsur, termasuk kepolisian, TNI, pemerintah daerah, hingga relawan masyarakat.

"Sinergi dan kolaborasi lintas sektoral dalam menciptakan situasi kondusif sangat penting," sahut Kapolda Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan.

“Operasi Lilin ini adalah momentum strategis bagi kita semua untuk bersama-sama memastikan bahwa masyarakat dapat merayakan Nataru dengan aman, nyaman, dan damai," sambungnya.

Pengamanan selama operasi lilin akan difokuskan pada sejumlah titik strategis yang menjadi pusat aktivitas masyarakat.

Seperti pelabuhan, bandara, tempat wisata, hingga rumah ibadah, terutama gereja yang menjadi pusat perayaan Natal. Tak hanya itu, perhatian khusus juga diberikan pada arus mudik dan balik, baik sebelum maupun sesudah perayaan Natal.

"Kami mengantisipasi adanya peningkatan mobilitas masyarakat, baik yang merayakan Natal maupun yang bepergian untuk liburan. Oleh karena itu, pengamanan di jalur transportasi darat, laut, dan udara akan diperketat," tutupnya.