Industri Kendaraan Listrik

Perusahaan Baterai EV Milik Sandiaga Uno Siap IPO Tahun Ini

Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), perusahaan baterai electronic vechile (EV) milik Sandiaga Uno akan menghelat IPO di 2023.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di artHotel, Jakarta Selatan. (Foto: apahabar.com/Leni)

apahabar.com, JAKARTA - Anak Usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yakni perusahaan baterai electronic vechile (EV) PT Merdeka Battery Materials (MBM) milik Sandiaga Uno akan menghelat initial public offering (IPO) pada tahun ini.

Presiden Komisaris MDKA Edwin Soeryadjaya menjelaskan pertumbuhan industri  electronic vehicle (EV) sangat kuat. Namun terkait IPO, pihaknya belum dapat memaparkan secara rinci pelepasan saham terbuka PT MBM tersebut.

"Untuk tahun ini, yang sudah sempat dibahas akan meng-IPO-kan salah satu anak usahanya, targetnya masih di kuartal I tahun ini,” kata Devin di Jakarta, Jumat (27/1).

Terlebih, sumber daya nikel milik Merdeka Battery Materials signifikan secara global. "Kami yakin pencatatan saham perusahaan di BEI akan menawarkan investor peluang menarik untuk mendapatkan eksposur ke perusahaan produsen baterai yang terintegrasi secara vertikal," imbuhnya.

Baca Juga: Menparekraf Dorong UMKM Ikut Komunitas: Bisa Naik Kelas Sampai IPO

Baca Juga: Bank Sumut Siap IPO, Tawarkan Rp510 per Saham

Prospek Nikel

Nikel sebagai produk tambang memiliki prospek yang sangat bagus dalam jangka panjang. Hal itu lantaran nikel tidak hanya bisa dijadikan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik saja, melainkan juga dipoles menjadi produk-produk lain yang bernilai ekonomi tinggi. 

"Nikel tidak hanya sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik saja, juga mampu mengekspor produk kendaraan listrik," ujar Devin.

Di sisi lain, kehadiran nikel serta produk turunannya yang lebih ramah lingkungan turut berkontribusi pada misi pemerintah yang menginginkan nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060. 

Karenanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan terjadinya hilirisasi nikel dengan mengolah barang mentah menjadi barang jadi, mendorong nilai tambah ekonomi Indonesia.