News

Perubahan Iklim Mengancam Kawasan Pantura, Kemenko Marves Dorong Mitigasi Kawasan Pesisir

apahabar.com, JAKARTA – Sejumlah kawasaan di Jalur Pantai Utara mengalami banjir rob dan penurunan muka tanah….

Foto: ogindonesia.com

apahabar.com, JAKARTA - Sejumlah kawasaan di Jalur Pantai Utara mengalami banjir rob dan penurunan muka tanah. Kondisi tersebut disebabkan oleh tingginya tekanan iklim di kawasan tersebut.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Nani Hendiarti mengatakan rob dan penurunan muka tanah akibat dari krisis perubahan iklim.

"Memang kita tahu Indonesia ini sebagai negara kepulauan dampaknya pasti akan terasa untuk dibeberapa wilayah untuk dampak dari perubahan iklim ini ya salah satunya misalnya rob atau sea level rise," kata Nani dalam siaran daring di kanal YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Jumat (23/9).

Ia mengatakan kawasan pesisir yang terdampak perlu dilakukan upaya mitigasi terkait dengan ketahanan pesisir. Salah satunya dengan program mangrove yang harapannya bisa membantu dalam konteks mitigasi dan adaptasi.

Selain mitigasi dalam konteks perubahan iklim, adaptasi juga sangat penting bagi Indonesia terutama di wilayah-wilayah pesisir yang sudah digaris bawahi oleh pemerintah.

"Perubahan iklim kita bisa melihat memang memberikan dampak atau resiko besar," terangnya.

Dampak besar yang dimaksud seperti terkait dengan keamanan, pangan, energi dan juga air. Termasuk berkaitan dengan sektor kesehatan dan pembangunan ekonomi.

Saat ini, kata Nani, Indonesia sedang serius menyusun rencana dalam konteks membangun untuk transisi energi. Salah satunya melalui Peraturan Presiden mengenai percepatan pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia.

"Ini juga semua bekerja pararel karena kita mengaitkan energi transisi ini dengan dua hal besar yang pertama terkait dengan iklimnya lalu yang dampaknya kepada pengurangan emisi ya energi transisi," pungkasnya.