Kalsel

Pertumbuhan Kendaraan Jadi Dalang Kemacetan Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor rupanya sudah tak sebanding dengan total ruas jalan di…

Dengan laju pertumbuhan kendaraan dan penduduk yang ada, sejumlah pihak memprediksi Banjarmasin bakal menyamai Jakarta dalam hal kemacetan. Ilustrasi kemacetan di Jakarta. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN - Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor rupanya sudah tak sebanding dengan total ruas jalan di sepanjang ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan ini.

Terlebih dengan proyeksi pertumbuhan penduduk Banjarmasin dari 692.793 jiwa pada 2017, menjadi 800.769 jiwa di 2018. Padahal, meminjam data Dinas Perhubungan Banjarmasin jumlah sepeda motor pada 2018 sudah menembus 129.581 unit. Dengan jumlah kendaraan pribadi 22.311 unit, angkutan umum AKDP dan AKAP 460 unit. Dan kendaraan angkutan 9.116 unit.

Jika dibandingkan 2017, Dishub setempat mencatat jumlah sepeda motor menembus 100.152 unit. Dengan jumlah kendaraan pribadi 22.513 unit, angkutan umum AKDP dan AKAP 460 unit. Sementara kendaraan angkutan 8.026 unit.

Aktifitas jalan di Kota Seribu Sungai pun mulai penuh-sesak. Tingginya jumlah kendaraan bermotor di Kota Banjarmasin perlu disikapi serius oleh pemerintah daerah.

Saat ini, sosialisasi keselamatan berlalu lintas menjadi penting untuk menekan tingkat kecelakaan lalu lintas. Sejalan dengan itu, Dishub Banjarmasin mulai menggencarkan sosialisasi. Simpang lampu merah, kawasan Teluk Dalam dan simpang empat Hotel A Jalan Lambung Mangkurat, Selasa (2/7) jadi sasaran.

"Sepanjang jalan di Banjarmasin tidak bertambah, namun jumlah kendaraan terus meningkat. Kondisi itu tentu jadi dalang kemacetan lalu lintas, makanya kita melakukan sosialisasi berkeselamatan,” terang Kadishub Banjarmasin Ichwan Noor Chalik, kepada awak media.

Pengefektifan seluruh kegiatan penertiban berlalu lintas wajib dilakukan diringi sosialisasi keselamatan berkendara. Sebab, aktifitas jalan di Kota Seribu Sungai mulai penuh-sesak.

Di luar itu, sejumlah treatment turut digencarkan. Mulai dari manajemen rekayasa lalu lintas, mengurangi belokan atau u-turn. Hingga memperbanyak jalan satu arah.

Sayang, kata Ichwan, dari semua upaya yang dilakukan masih banyak pengendara yang tak menunjukkan sikap disiplin.

“Jangan hanya sekadar cepat atau mengemudi itu hebat, tetapi menjaga keselamatan adalah yang utama. Dengan berhati-hati, bisa menjaga diri sendiri dan keselamatan orang lain. Jadi, slogan saya ingin pulang dengan selamat itu yang kami utamakan,” pungkasnya.

Baca Juga: Mengurai Kemacetan Kawasan Pasar Sudimampir

Reporter: Bahaudin QusairiEditor: Fariz Fadhillah