Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pulang Pisau, BPS: Alami Peningkatan Pesat

Kepala BPS Pulang Pisau Kalimantan Tengah Oo Suharto mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di kabupaten setempat terus mengalami kenaikan.

Kepala BPS Kabupaten Pulang Pisau, Oo Suharto. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah (Kalteng) Oo Suharto mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di kabupaten setempat terus mengalami kenaikan pasca pandemi COVID-19.

"Kenaikan ini tentu memberikan dampak yang baik untuk kabupaten setempat," kata Oo Suharto di Kabupaten Pulang Pisau, Jumat (30/6).

Dia menjelaskan grafik pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang pada saat pandemi COVID-19 pada 2019 dari 6,36 persen turun menjadi 2,68 persen.

Sekarang pertumbuhan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, berdasarkan data pada 2021 naik menjadi 3,24 persen dan pada tahun 2022 lalu kembali naik mencapai 4,69 persen.

Baca Juga: Warga Pulang Pisau Antusias Sambut Gerakan Pangan Murah

Menurut Oo Suharto, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi beberapa sektor lapangan usaha di dalamnya. Diantaranya pertanian kehutanan dan perikanan, industri pengolahan, konstruksi, transportasi dan pergudangan, jasa keuangan, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial serta jasa lainnya.

Menurut Oo Suharto, saat ini BPS setempat tengah melaksanakan kegiatan Sensus Pertanian selama dua bulan yang dimulai pada 1 Juni-31 Juli 2023 secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.

"Sebanyak 179 petugas sensus lapangan diterjunkan untuk melakukan pendataan ke setiap penduduk di desa dan kota dengan menggunakan metode pengumpulan data secara door to door, pemilihan desa dan snowball atau semakin bertambah untuk wilayah perkotaan," katanya.

Baca Juga: Pembangunan Rumah SBW, Balai Karantina: Dorong Ekspor dari Kalteng

Dalam Sensus Pertanian 2023 ini, kata Oo Suharto, tidak hanya difokuskan pada satu sektor saja tetapi sensus dilakukan dengan cakupan yang lebih luas ke seluruh sub sektor seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian.

Sensus kepada sektor tanaman pangan terdiri dari padi dan palawija, sedangkan hortikultura seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat.

"Sektor perkebunan antara lain sawit, getah karet, dan rotan. Sektor peternakan dengan pengumpulan data dilakukan dari ternak besar dan kecil," bebernya.

Baca Juga: Viral! Dua Cewek Joget Pakai Seragam Polisi Kalteng

Pada sektor perikanan, sensus dilakukan untuk para pembudidaya ikan dan nelayan tangkap. Sektor kehutanan seperti penangkaran tumbuhan yang ada di dalamnya, satwa liar, perburuan, penangkapan satwa liar dan hasil hutan.

Oo Suharto berharap seluruh masyarakat bisa memberikan data yang benar kepada petugas di lapangan dalam pelaksanaan kegiatan Sensus Pertanian 2023. Khususnya perusahaan perkebunan, agar bisa bekerja sama serta bisa secara rinci dan detail dalam memberikan informasi sehingga nantinya diperoleh angka dan data yang akurat.

"Tentunya untuk mendukung dalam sebuah pengambilan kebijakan berbagai program dan kegiatan serta berbagai kepentingan lain untuk memacu pertumbuhan ekonomi di kabupaten setempat," pungkasnya.