Tragedi Petinju Tewas

Asa Bantuan untuk Petinju Banjarmasin yang Ngamen-Tewas Dikeroyok

Hermanto Ginting selaku pengurus  Sekretaris Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kalimantan Selatan, mengungkapkan bela sungkawa kepada keluarga petinju

Sarung tinju di atas ring. Foto: ilustrasi/ibf-usba-boxing.com

apahabar.com, JAKARTA - Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kalimantan Selatan buka suara terkait petinju Banjarmasin, Heri Pramono yang tewas dikeroyok saat mengamen.

Hermanto Ginting, selaku Sekretaris Pertina Kalsel, mengatakan sudah menghubungi orang tua korban dan memberikan belasungkawa secara langsung atas kejadian yang menimpa anaknya tersebut.

Baca Juga: Sosok Petinju Banjarmasin yang Ngamen-Tewas di Mata Martin dos Santos

Selain itu, Hermanto Ginting termasuk keluarga korban sudah menyerahkan seluruh perkara yang sedang berlangsung kepada pihak berwajib.

“Saya turut berduka atas kejadian yang menimpa Heri Pramono, saya juga telah menghubungi orang tua korban dan mohon doanya untuk almarhum,” ungkap Hermanto Ginting kepada apahabar.com, Senin (1/1).

Baca Juga: Sosok Petinju Banjarmasin yang Ngamen-Tewas di Mata Martin dos Santos

Saat kejadian pengeroyokan terjadi, Hermanto Ginting tengah berada di tanah suci untuk menjalankan ibadahnya.

Dirinya hanya mengetahui sosok almarhum, namun belum menerima secara jelas kronologis yang menimpa Heri Pramono yang tewas ketika sedang mengamen.

Hermanto Ginting menjelaskan bahwa Heri Pramono merupakan petinju amatir dengan prestasinya yang belum mencapai tingkat provinsi atau masuk ke pelatda.

Terlebih lagi almarhum Heri Pramono merupakan seorang guru sekolah dasar yang sudah menjadi mantan petinju yang levelnya masih di wilayah kota dan kabupaten Banjarmasin.

Baca Juga: Reaksi Chris John Petinju Banjarmasin Tewas Saat Ngamen

Pihak Hermanto Ginting sendiri sampai saat ini tengah berupaya untuk mendiskusikan terkait bantuan kepada keluarga korban.

Ia juga membeberkan harapannya kepada pihak terkait seperti Pengurus Pertina Banjarmasin agar dapat membantu korban yang meninggalkan istri dan 4 anak.

“Masalah santunan tadi, kan masih panjang. Kita harapkan, mudah-mudahan nanti. Kita lihat seperti apa nanti dukungan pengurus,” pungkas Hermanto Ginting.