Digitalisasi UMKM

Pertamina Kembangkan Tiga Aplikasi Bantu UMKM Kamojang

Pjs General Manager PGE Area Kamojang mengungkapkan PT Pertamina Geothermal Energy tengah mengembangkan tiga aplikasi untuk bantu UMKM di Area Kamojang, Jakarta

Program TJSL unggulan PGE Area Kamojang Rangers App bagi warga di Kecamatan Ibun, Bandung Barat, Jawa Barat. (Foto: Antara)

apahabar.com, JAKARTA – Pjs General Manager PGE Area Kamojang, Catur Hendro Utomo mengungkapkan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) tengah mengembangkan tiga aplikasi, untuk bantu UMKM di Area Kamojang, Jakarta.

Ketiga aplikasi tersebut adalah Ibun Mall, Rangers App, dan Sinyal Kita. pengembangan tersebut, merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

1. Ibun Mall

Ibun Mall adalah salah satu inovasi dan pendekatan baru dalam berjualan produk lokal Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, melalui daring. Ibun Mall dikembangkan oleh PGE Area Kamojang bersama anak muda di Kecamatan Ibun dan sekitarnya.

Dalam platform ini UMKM memiliki kesempatan untuk berkembang serta meningkatkan baik secara kualitas dan kuantitas produk mereka.

“Fitur ini membuat masyarakat dapat lebih melek teknologi dan memaksimalkan potensi lokal. Inovasi Ibun Mall mendapatkan salah satu apresiasi dari aplikasi TikTok sebagai salah satu kreator terbaik pada 2022,” ujar Catur.

Ibun Mall menjawab dampak ekonomi pandemi COVID-19 kepada UMKM di Kecamatan Ibun yang mengalami penurunan pesanan dan produksi. Melalui Ibun Mall, UMKM dapat meningkatkan penjualan produk kembali secara digital.

Apalagi Ibun Mall juga memberikan pelatihan baik terkait metode penjualan daring, kreasi konten penjualan, administrasi usaha, hingga manajemen produk yang akan dijual sehingga UMKM memiliki kesempatan untuk berkembang serta meningkatkan baik secara kualitas dan kuantitas produk mereka.

2. Rangers App

Program selanjutnya adalah Rangers App, yaitu aplikasi multilayanan yang dikembangkan kelompok pemuda yang diketuai oleh Hendri Wahyudi.

Rangers App memiliki berbagai fitur seperti ojek, pengantaran makanan, kurir, pasar daring, penjualan produk dan jasa UMKM lokal, bank sampah online, hingga tiket elektronik untuk homestay, dan tempat wisata.

“Rangers App merupakan aplikasi layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di kecamatan Ibun. Dari kebutuhan ini kami mencoba membantu masyarakat dengan kemampuan kami. Harapannya aplikasi ini dapat berkembang lebih luas sehingga dapat dimanfaatkan oleh orang lebih banyak,” kata Hendri.

Saat ini untuk isi ulang uang elektronik di Rangers App dapat menggunakan sampah. Para user yang terdaftar dapat menyimpan hasil uang tabungan dari mengumpulkan sampah yang terintegrasi di bank sampah online bernama Kumpulin.id.

Tahun ini PGE Area Kamojang membantu pengembangan operasional Rangers App menggunakan motor listrik merek GESITS tipe G-1 sejumlah 16 unit.

Baterai untuk motor listrik diisi ulang dengan menggunakan listrik yang dihasilkan dari energi bersih, terbarukan dan ramah lingkungan dari PLTP yang dikelola PGE Area Kamojang. Artinya motor listrik ini ditenagai 100 persen dari energi hijau, yaitu panas bumi.

Inovasi Rangers App, lanjut Catur, berhasil mereduksi timbulan emisi sebesar 4,03 ton CO2/bulan. Dengan bantuan motor listrik untuk optimalisasi operasional Rangers App, PGE Area Kamojang bersama mitra binaan ikut berpartisipasi mendukung target nol emisi atau net zero waste emission pada 2060.

“Semoga program ini dapat memberikan keberlanjutan dan semangat green energy kepada masyarakat sekitar,” ujar Catur.

3. Sinyal Kita

Program unggulan PGE Area Kamojang berbasis digital berikutnya adalah Sinyal Kita. Program ini dilatarbelakangi adanya pandemi yang membatasi interaksi langsung masyarakat. Lokasi kampung terpencil di bukit-bukit yang tidak terjangkau sinyal juga menjadi kendala.

Dalam melaksanakan program Sinyal Kita, PGE Area Kamojang menggandeng Cepi Nugraha, mitra binaan yang mengembangkan layanan jaringan internet untuk kampung terpencil.

Menurutnya, Sinyal Kita menyediakan jaringan internet untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat pandemi baik untuk kegiatan sekolah maupun kegiatan sehari-hari masyarakat. Sinyal Kita bahkan mengembangkan inovasi penyediaan layanan internet yang ditukar dengan sampah dan penanaman pohon.

"Total sampah yang dikonversi menjadi layanan internet sebesar 15,1 ton. Sampah tersebut telah dikonversi menjadi 16.800 jam online masyarakat. Lebih dari 1000 pohon juga telah ditanam sebagai ganti layanan internet yang telah digunakan masyarakat," katanya.