Kalsel

Permintaan Plasma Konvalesen Tinggi, PMI Banjarmasin Kesulitan Cari Pendonor

apahabar.com, BANJARMASIN – Donor plasma konvalesen menjadi tren dalam masa pandemi Covid-19, tidak terkecuali di Banjarmasin….

Oleh Syarif
PMI Banjarmasin mencek kesehatan pendonor. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Donor plasma konvalesen menjadi tren dalam masa pandemi Covid-19, tidak terkecuali di Banjarmasin.

Hal ini merupakan cara yang bisa dilakukan untuk membantu proses penyembuhan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Namun faktanya, tak mudah mencari pendonor plasma konvalesen. Penyintas Corona harus melakukan uji klinis terlebih dahulu.

Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit, mengakui bahwa pihaknya kesulitan mencari pendonor.

Padahal dalam sehari, minimal rata-rata permintaan donor plasma konvalesen sebanyak sepuluh kantong, bahkan lebih.

“Itu belum termasuk permintaan di luar Kalsel,” ujarnya.

Kesulitan mendapatkan donor plasma konvalesen sendiri, diketahui karena tidak sembarangan penyintas Covid-19. Perlu diperiksa lebih dahulu, terkait seberapa banyak antibodi yang dimiliki.

“Kalau antibodinya tidak ada lagi atau sangat rendah, itu tidak bisa. Karena yang diharapkan antibodinya itu yang melawan virus pasien Covid-19,” bebernya.

Lebih jauh, bahwa yang bisa menjadi pendonor plasma konvalesen itu juga harus orang-orang yang benar dinyatakan sembuh sendiri dari Corona. Dalam artian, tidak pernah menerima donor plasma sebelumnya.

“Jika orang sudah pernah mendapatkan plasma konvalesen maka tidak bisa jadi pendonor. Karena kesembuhannya bukan karena antibodinya sendiri,” pungkasny.

Lantas, apa upaya yang perlu dilakukan untuk bisa mendatangkan para pendonor?

Rama mengharapkan agar institusi pemerintahan bisa menyerukan para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pernah terpapar virus untuk menjadi pendonor plasma konvalesen.

Menurutnya, saat ini hanya beberapa orang saja yang bersedia menjadi pendonor. Itu pun secara pribadi saja. Sedangkan secara institusi atau instruksi pimpinan belum ada.

“Padahal kami sudah sering mengimbau,” ucapnya.

Hal itu diungkapkannya bukan tanpa alasan. Dari jumlah ASN yang mencapai ribuan orang, tentu sangat membantu ketersediaan stok plasma konvalesen. Meskipun tidak semua orang yang bisa menjadi pendonor.

Di sisi lain. Rama juga mengatakan bahwa pihaknya juga terus bekerja sama dengan instansi milik pemerintah dan pihak swasta agar setiap karyawan yang sudah pernah terinfeksi virus corona bersedia jadi pendonor.

“Salah satunya yang baru-baru ini dengan pihak BUMN,” tuturnya.