Kabar Pasar

Perlambatan Ekonomi Mengintai, Kabar Buruk Bagi IHSG

Penguatan IHSG pada Jumat (20/1) dipicu oleh masuknya dana asing ke pasar modal Indonesia senilai hampir Rp 392 miliar.

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/IHSG. Foto-CNBC Indonesia/Muhammad sabki

apahabar.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar +55 poin atau +0,81% ke level 6.874, pada perdagangan Jumat (20/1).

Penguatan indeks dipicu oleh masuknya dana asing ke pasar modal Indonesia. Terpantau Investor asing membeli saham domestik senilai hampir Rp 392 miliar.

Dana masuk dari investor asing, tercatat mengalir kepada saham bluechip, sehingga memicu penguatan IHSG dan indeks LQ45.

Kenaikan IHSG didominasi oleh sektor energi, industrials, financials, basic materials, consumer cyclicals, consumer non cyclicals, property & real estate.

Baca Juga: Bank Sumut Siap IPO, Tawarkan Rp510 per Saham

“Ancaman terjadinya perlambatan ekonomi dunia menjadi faktor yang harus diwapadai pada perdagangan hari ini,” tulis Pilarmas Inevstindo Sekuritas dalam risetnya, Selasa (24/1).

Tanda-tanda perlambatan ekonomi sudah mulai terlihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi china pada Q4 tahun 2022 yang tercatat sebesar 3 persen.

Selain itu, perlambatan ekonomi datang dari Eropa yang mencatatkan tingkat inflasi yang terjadi di Inggris meningkat jadi 10,1 persen year-on-year (yoy).

“Padahal pemerintah Inggris memperikaran tingkat inflasi sebesar 2 persen,” imbuhnya.

Baca Juga: Buruan, Saham PT Hillcon Dibanderol Rp2.000/Lembar

Kenaikan inflasi juga melanda negara Jepang. Tercatat terjadi kenaikan inflasi dari 3,8 persen menjadi 4 persen yoy di negara tersebut.

“Harga makanan olahan bahkan naik paling cepat sejak tahun 1976, sementara itu harga listrik dan gas terus mengalami kenaikkan lebih dari 20% dari tahun sebelumnya,” jelasnya.

Pada perdagngan hari ini, Pilarmas Inevstindo Sekuritas memperkirakan penguatan IHSG pada rentang 6.900-6.909, dengan kemungkinan penurunan sampai ke level 6.816.

Saham yang direkomendasikan, yaitu BUMI, MPPA dan ACES, yang berpotensi mengalami penguatan pada perdagangan pasar hari ini.